Puisi

Malam Yang Kelam

Oleh: Aurora Rafi Nafsa*

Malam tenang itu adalah kamis

Berbalut dengan baju gamis

Berjalan ia dengan gerimis

Bertemu cahaya para reformis

.

Tapi,

Malam tenang itu berlainan

5000 orang bersorak keras

Mempertanyakan sebuah keadilan

Yang disambut timah panas

.

Darrr!

Malam tenang itu

Menjadi hitam nan gaduh

Jerit rintihan teman bapakku

Beriring gemertak remukkan tubuh

.

Kocar-kacir, manusia berlarian

Sedang mayat terus bergelimpangan

Disamping, hanya ada senapan

Lengkap dengan suara umpatan

.

Kini,

Lembaran cerita saksi itu

Menyisakan cerita kelam

Dalam september yang hitam

*Penulis merupakan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Semester 5, UIN SGD Bandung

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas