Advertorial

Talkshow AIESEC Bandung, Memahami Perbedaan Budaya dan Hidup Keberagaman

Awardee IISMA University of California DAVIS 2022, Athaya Hasya menyampaikan pengalamannya mempelajari budaya dan bahasa Inggris di Amerika Serikat dalam Talkshow “Understanding Cultural Differences and How Lived in Diversity” di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat, Sabtu (12/8/2023). (Foto: Afina Naqiyya Salsabila/Magang).

SUAKAONLINE.COM – Association Internationale des Estudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Bandung mengadakan talkshow dalam kegiatan Global Village Summer 2023 bertajuk ‘Understanding Cultural Differences and How Lived in Diversity’ di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat, Sabtu (12/8/2023). Acara ini menghadirkan pertukaran budaya dan bahasa dari 200 peserta lokal dan 10 peserta Internasional dari 10 negara.

Awardee of IISMA 2022 University of California Davis, Athaya Hasya menyampaikan pengalamannya sebagai seorang muslimat yang berkuliah di Amerika Serikat beradaptasi dengan kebudayaan yang berbeda dari daerah asalnya. Mulai dari keikutsertaan pada komunitas muslim Indonesia hingga hidup menjadi minoritas di Amerika Serikat (AS). Ia menyampaikan, berkembang di luar perlu didasari dari keinginan untuk belajar perbedaan budaya dan keluar dari zona nyaman menghadapi tantangan.

Untuk itu, menurut Athaya bahasa Inggris yang menjadi bahasa ibu atau second-language pada zaman ini berperan sangat penting. Kemampuan bahasa demikian akan mengembangkan aspek sosial dan budaya di lingkungan yang beragam. Sama seperti muslimat yang berkuliah di AS, Head of Teacher Training di The British Institute (TBI), Okeu Oktaviani juga membagikan pengalamannya untuk berjejaring ke luar negeri sedari kecil. Termotivasi dari sebuah band New Kids On Th Block, ia mengikuti komunitas agar bisa mendapatkan sahabat pena dari luar negeri.

“Dari yang sudah saya alami hingga saat ini, strategi efektif dalam belajar bahasa Inggris adalah lakukanlah apa yang ingin dilakukan terutama penerapan sehari-hari, konsisten walaupun perlahan, terbuka untuk mendapatkan feedback, dan tentunya membangun koneksi yang luas” jelasnya, Sabtu (12/8/2023).

Di samping itu, peserta asal Bandung, Fazlur menyebutkan bahwa pengalaman-pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber membuatnya termotivasi kembali untuk menjelajahi dunia. Di mana ia  belum pernah pergi di luar negeri dan berinteraksi dengan orang-orang di sana untuk menambah pengetahuan dan interaksi sosial.

Ia berharap acara tersebut bisa memotivasi anak-anak muda dan mendapatkan kesempatan pertukaran pengalaman budaya. “Saya berharap bisa semakin memotivasi kalangan muda lainnya, saya bisa lebih masif lagi dalam mencari informasi dan termotivasi untuk lebih banyak meningkatkan kemampuan bahasa Inggris,” tutupnya.

Reporter: Afina Naqiyya Salsabila/Magang

Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas