Kampusiana

Transformasi Politik di Milad Siyasah ke-12

[Suakaonline]-Dewan Imamah Mahasiswa (DIM) Siyasah (Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam) UIN SGD Bandung akan melaksanakan Milad ke-12 pada Senin (24/02) mendatang.


DIM Siyasah telah membentuk kepanitiaan khusus untuk melaksanakan hajat besar ini. Acara selama satu bulan itu akan mengadakan seminar pendidikan politik, donor darah, temu alumni, pengenalan DIM Siyasah, pentas seni, dan kompetisi futsal di lingkungan jurusan Siyasah.

 

Gelaran utama dalam milad kali ini adalah seminar pendidikan politik yang akan diisi oleh tokoh-tokoh nasional seperti Masdar Farid Mas’udi, M Itoc Tochija, dan Yayat Hidayat. Perserta pun bukan hanya dari UIN SGD Bandung saja, tetapi DIM Siyasah mengundang delegasi dari universitas di sekitaran Bandung Raya.

 

Ahmad Jainudin, selaku ketua pelaksana milad kali ini berharap dengan milad Siyasah dapat menjembatani pemahaman transformasi nilai politik yang baik untuk mahasiswa. Dimana di tahun politik ini mahasiswa harus jeli dan kritis untuk memilih wakil rakyat yang akan mereka pilih untuk 5 tahun kedepan.

 

“Saya berharap Milad siyasah ke-12 ini dapat memberikan pemahaman dan transformasi politik yang baik,  serta tidak hanya mahasiswa di lingkungan jurusan Siyasah, tetapi dosen dan seluruh civiitas akademika bahkan mahasiswa di luar kampus UIN, “ ujarnya, Senin (10/02).

 

Fauzan Ali Rasyid,  dosen Ilmu Politik di Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung yang akan mengisi seminar pendidikan politik merespon positif dengan kegiatan Milad Siyasah kali ini.

 

Menurutnya, landasan politik Islam mau tidak mau berlandaskan substansi negara Madina dengan nilai-nilai toleran di dalamnya. Ia berharap mahasiswa Siyasah dengan seminar pendidikan politik bisa mengembangkan etika politik dan birokrasi dengan nilai keislaman itu sendiri.

 

“Saya akan menyampaikan di seminar pendidikan politik milad Siyasah, bagaimana kita ikut menciptakan pemilu yang bersih, partisipasi politik yang baik, dan pemilih yang cerdas untuk 2014,“ ujarnya, Rabu (12/02).

 

Ia melihat bahwa ajang politik saat ini dijadikan ajang politik yang kotor. Misalnya dengan money politik. Oleh karena itu, pesan Fauzan, pemilu harus berjalan dengan jujur dan adil. Jangan dijadikan lahan kotor untuk segelintir elite politik yang rakus akan kekuasaan.

 


Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Ke Atas