Kampusiana

UIN Bandung Raih Beragam Juara di OASE PTKI Tahun 2021

Rektor UIN Bandung Mahmud dan Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Ahmad Fatonih mengucapkan selamat kepada peraih medali dalam gelaran OASE PTKI Tahu 2021. (Ilustrasi: Shafa Maura Zahwa)

SUAKAONLINE.COM – Mahasiswa UIN SGD Bandung raih beragam juara dalam pagelaran Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) tahun 2021. Dilaksanakan pada 23 Oktober hingga 18 November 2021 secara hybrid, OASE PTKI tahun 2021 diikuti 2.985 peserta dari 70 PTKI se-Indonesia.

Terpilih 524 peserta lolos ke babak grand final yang diselenggarakan langsung di UIN Arraniry Banda Aceh pada 25-25 November 2021. Peserta dari UIN SGD Bandung berhasil meraih beberapa kategori juara diantaranya Juara 1 Robotika dan Programming, Juara 1 Debat Konsitusi, Juara 3 Karya Inovasi Literasi dan Inovasi Teknologi, Juara Harapan 1 Olimpiade Sains Biologi. Juara Harapan 2 Robotika dan Programming, Juara Harapan 3 Karya Inovasi, dan Juara Harapan 3 Debat Bahasa Arab.

Tim Robotika dan Programming yang beranggotakan Reno Fadilla, Fawzan Ibnu, dan Diska Videlia menciptakan inovasi robotik dengan nama “Smart Aquaponic Robot Robopond”. Robot tersebut memiliki fitur monitoring suhu, aliran, kejernihan, stabilisasi air, serta mengatur pemberian pakan dan pompa akuaponik.

“Jadi robot ini pake tenaga surya, gapake listrik lagi. Pokoknya gimana caranya robot ini bisa memudahkan pekerjaan manusia, jadi kita prioritasin ke situ. Sebelum berangkat ke Aceh itu udah banyak banget cobaan dari robot ini. Karena komponen robot ini lumayan kompleks pasti ada error dan lain-lain yang out of control dari kita,” ucap Diska saat diwawancara, Kamis(2/12/2021).

Adapun karya inovasi dari tim lainnya yakni membuat mesin bank sampah yang dinamai NABUNG (naro botol jadi uang) yang mendapatkan juara harapan tiga.  “Setiap orang yang memiliki limbah botol bekas berbahan dasar polietilena tereftalat (PET) dan terdapat logo recycle, bisa menukarkannya menjadi uang koin seharga 200 rupiah perbotolnya,” ujar Ambara selaku inovator.

Wakil Dekan III Fakultas Saintek juga selaku Koordinator delegasi UIN SGD Bandung, Aep Saepuloh berharap ke depannya semua pihak dapat meningkatkan sinergitas dalam pembinaan yang lebih terprogram dan sistematis.

“Selain itu, setiap jurusan atau prodi, fakultas, dan tingkat universitas, tak terkecuali organisasi kemahasiswaan meningkatkan alokasi dana pembinaan sehingga pembinaan pengembangan potensi mahasiswa bisa lebih maksimal dan memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih sehingga mahasiswa lebih termotivasi,” pungkasnya.

Reporter         : Shafa Maura Zahwa

Redaktur        : Fuad Mutashim

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas