Hukum dan Kriminal

Amplop Masih Jadi Benalu Kebebasan Pers

 

Selembaran yang dibagikan oleh Alian Jurnalis Independen (AJI) Bandung dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di depan Gedung Sate, Bandung, Sabtu (3/5). Aksi ini juga dilakukan serempak di 37 kota di Indonesia. Foto: Robby Darmawan/ Magang

Selembaran yang dibagikan oleh Alian Jurnalis Independen (AJI) Bandung dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di depan Gedung Sate, Bandung, Sabtu (3/5). Aksi ini juga dilakukan serempak di 37 kota di Indonesia. Foto: Robby Darmawan/ Magang

SUAKAONLINE.COM, BANDUNG — Pemberian amplop dari instansi swasta maupun pemerintah dinilai akan mengganggu independensi dan profesionalitas seorang jurnalis. Maka, dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung menyerukan agar instansi baik dari pemerintah maupun swasta segera menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

Ketua AJI Kota Bandung, Adi Marseila, mengatakan, apabila kebiasaan memberi amplop atau suap masih terus berlangsung akan berdampak pada independensi sebuah pemberitaan. Profesionalitas seorang wartawan pun akan dipertanyakan. Karena jelas amplop atau suap merupakan belenggu kebebasan pers. Berita bukanlah pesanan pihak tertentu, bukan komoditas yang bisa diperjualbelikan.

“AJI Bandung mengecam dan menolak amplop serta suap terkait dengan kerja jurnalistik,” ujar Adi seusai aksi memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia, Sabtu (3/5/2014), di depan Gedung Sate Bandung.

Untuk mengurai kebiasaan tersebut, AJI Bandung akan melayangkan surat kepada lembaga-lembaga khususnya yang di bawah pemerintahan. “AJI Bandung pun kini tengah mengumpulkan nama-nama jurnalis yang meminta agar kebiasaan tersebut segera dihentikan,” ucapnya.

Pada peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun ini, AJI Kota Bandung menggelar aksi di depan Gedung Sate Bandung. Dalam aksinya AJI Bandung menyerukan beberapa hal terkait belenggu kebebasan pers, diantaranya; penghentian impunitas dan aksi kekerasan terhadap jurnalis.

Selain itu, pada peringatan yang digelar setiap tanggal 3 Mei ini, AJI Kota Bandung melakukan aksi teatrikal dari pantomim Wanggihoed dengan latar kasus terbunuhnya Udin dan pembacaan puisi dari penyair Kyai Matdon.

Reporter: Robby Darmawan, Restia Aidila Joneva/ Magang

Redaktur: Iqbal T. lazuardi

7 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas