ilustrasi : Ismail Abdurrahman Azizi / Magang
SUAKAONLINE.COM — Sempat beberapa kali mencuat keluhan pencairan dana organisasi mahasiswa (Ormawa), baik itu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEM-J), Senat Mahasiswa Fakultas (Sema-F), Dewan Mahasiwa Fakultas (Dema-F), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Tim Riset, Litbang melakukan wawancara kepada Kepala Bagian Kemahasiswa, Asep Saefuddin Malik, mengenai bagaimana prosedur pengajuan beserta pencairan dana Ormawa.
Molornya waktu pencairan bukan karena sengaja tertunda dan lain sebagainya melainkan karena sistem pengajuan serta pencairan yang harus melewati beberapa proses, Pencairan dana bisa saja dilakukan dalam satu hari jika dalam seluruh tahapan pemimpinnya hadir ditempat. Tak hanya itu kelengkapan surat, beserta berkas harus diperiksa dan dikaji secara seksama dikhawatirkan terjadi kesalahan didalamnya.
Namun terkadang ada hal yang tidak terduga, misalnya, Rektor mendadak harus menghadiri kegiatan diluar kampus, dan berhalangan hadir selama beberapa hari maka surat yang masuk akan tertunda untuk di acc/disetujui. Sehingga ketertundaan ataupun kelancaran pencairan dana tergantung kehadiran pihak yang akan menerima dan menyetujui surat dan berkas pengajuan Ormawa.
Asep juga mengatakan seluruh surat yang masuk harus didisposisi terlebih dahulu dan melewati pihak-pihak yang bersangkutan. Nantinya, Surat Ajuan Pencairan Anggaran akan ditujukan kepada rektor, ditandatangani oleh ketua Ormawa masing-masing. Untuk UKM dan UKK hatus diketahui oleh Wakil Rektor 3 bagian Kemahaiswaan, lalu untuk kegiatan fakultas, seperti HMJ, BEM-J, Sema-F dan Dema-F harus diketahui oleh Wakil Dekan 3 bagian Kemahasiswaan Fakultas. Didalam berkas ajuan surat harus melampirkan : Proposal, Term of Reference (TOR) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Sumber : Litbang LPM Suaka, Kepala Bagian Kemahasiswaan UIN SGD Bandung
