Advertorial

Social Expo 2025: Wadahi, Gali Potensi Diri

Peserta debat menyampaikan argumen pada lomba debat sosial di Aula Lt. 2 Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). (Foto: Farhah Sonia Qudsi/Magang)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi mengadakan Social Expo vol.3 di Aula Gedung Fakultas Ilmu social dan Ilmu Politik (FISIP), Kampus 1 UIN SGD Bandung, Kamis (15/5/2025). Acara ini memiliki berbagai rangkaian kegiatan utama, seperti Talk Show dan berbagai Kompetisi Tingkat Nasional, yakni Olimpiade Antar Siswa (OASIS), Kompetisi Debat, serta Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Menghadirkan berbagai inovasi dari Social Expo tahun lalu, sajian Talk Show dengan tema “Learn and Fun” yang  menjadi wajah baru Social Expo tahun ini dengan tujuan sebagai wadah untuk berdiskusi serta saling bertukar pengalaman dengan narasumber. Tidak hanya dimeriahi oleh mahasiswa UIN SGD Bandung, namun talk show ini juga terbuka untuk umum.

Selain sajian talk show yang menjadi wajah baru Social Expo tahun ini, berbagai kompetisi juga dihadirkan sebagai rangkaian utama. Tidak hanya kompetisi debat dan LKTI tingkat Universitas yang dapat diikuti oleh mahasiswa, namun dalam acara ini juga mewadahi kompetisi OASIS antar siswa se-pulau Jawa, tujuannya ialah untuk memperkenalkan jurusan Sosiologi pada para siswa SMA sederajat.

Di samping itu, Kompetisi Debat Tingkat Universitas juga turut dimeriahkan oleh sembilan kelompok peserta dari sembilan jurusan yang mendaftar. Dengan disajikan berbagai mosi debat yang beragam, relevan dan penting, peserta debat dapat saling beradu argumen dengan moral dan terarah serta mengacu pada mosi debat yang berbeda di setiap sesinya.

Salah satu mosi yang disajikan ialah perihal isu pemerintah menerapkan kebijakan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) dan pernyataan bahwa kuliah adalah kebutuhan tersier. Hal ini menuai komentar dari salah seorang peserta debat, Fadila mosi ini sangat kontraible dengan isu-isu yang sedang hangat dibicarakan.

Sebagai tim pro, hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk meriset dan mengumpulkan data yang menguatkan tim pro. Namun, menurutnya, hal itu juga dapat bermanfaat untuk memperkaya pengetahuannya. “Memperkaya Insight, wawasan, referensi serta bahwa beragumen itu harus berlandaskan pada data sehingga ucapan kita bisa divalidasi” katanya, Kamis (15/5/2025).

Dari ketiga kompetisi yang dihadirkan dalam acara ini, LKTI tidak diberlangsungkan sebab tidak adanya peserta yang mendaftar. Ketua Pelaksana, Chairunnisa menanggapi kekosongan peserta LKTI tahun ini.  “Ga ada yang daftar padahal kita membuka lombanya untuk nasional,” ungkapnya.

Ia berharap agar mahasiswa ataupun siswa dapat menjadikan acara ini bukan hanya sebagai ruang untuk berkompetisi, namun juga sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. “Karena itulah poin utamanya bukan berkompetisi, tapi ya berbagi pikiran, bertukar pengalaman gitu kan,” tutupnya.

Reporter: Risalatul Hasanah/Suaka

Redaktur: Mujahidah Aqilah/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas