Hingga tahun 2015 tanaman kampus mulai dari rerumputan hingga tanaman-tanaman kecil yang ditanam sepanjang jalan di kampus UIN Bandung ini tak kunjung tumbuh. Yang ada hanya kekeringan yang saya lihat. Bukan tak ada upaya dari kampus untuk menghijaukan halamannya memang, hal ini saya ketahui sejak tahun 2014, tepatnya di awal semester ganjil sudah mulai ditanami rerumputan dan tanaman-tanaman kecil di sepanjang jalan.
Saat musim hujan memang mulai mengijau, juga disiram secara rutin oleh petugas kebersihan kampus, selain itu terpampang papan peringatan agar tidak menginjak rumput. Namun kini kondisi tersebut tidak sama. Memang masih ada satu dua orang petugas yang menyiram tanaman tersebut, namun menurut saya jumlah itu belum efektif untuk perawatan tanaman yang baik.
Sebagaimana yang saya ketahui, kampus kian gersang saat jalanan dipenuhi kendaraan yang berparkir di sana-sini. Ditambah dengan pemandangan kampus yang tidak ditumbuhi tanaman hijau, yang ada rerumputan gagal hijau. Masalah ini mungkin sekilas agaknya sepele, masih ada hal besar yang lebih penting untuk dibenahi, tetapi bagaimana mungkin kampus besar seperti UIN Bandung tidak bisa menyelesaikan masalah sesepele ini?
Kalau boleh saya memberi saran, sebaiknya pihak yang terkait dalam manajemen tata ruang kampus mesti melangkah lebih dari langkah-langkah kemarin yang sudah dilakukan. Misalnya dengan menanam rerumputan yang sesuai dengan suhu di kampus, memilih tanah dan pupuk yang lebih menyuburkan. Setelah itu, untuk perawatan sebaiknya diurus oleh orang yang secara khusus ditugaskan untuk merawat tanaman tersebut. Kemudian untuk mempermudah penyiraman, sebaiknya disediakan keran di setiap lokasi tanaman. Terakhir, jangan bosan-bosan untuk mengajak seluruh mahasiswa mahasiswi UIN Bandung, bahkan seluruh pengunjung kampus agar bersama-sama merawat gerakan UIN hejo ini.
Abdul Hamid
Mahasiswa Jurnalistik III A
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN SGD Bandung