
SUAKAONLINE.COM – Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yaitu sekitar 1.8 miliar jiwa atau 87,16% dari total penduduk Indonesia. Karena itu Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan ekonomi serta keuangan syariah
Berdasarkan data Global Islamic Economic Indonesia menempati peringkat pertama pada pengeluaran makanan dan minuman halal di dunia . Perwakilan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Taufik Saleh mennyampaikan bahwa pengeluaran konsumsi penduduk muslim Indonesia mencapai US$ 219,1 miliar atau 10,4 % dari total pengeluaran ekonomi syariah global yang didominasi oleh pengeluaran makanan halal sebesar 170 miliar USD.
Selain itu pada industri keuangan syariah Indonesia menempati posisi ke 7 dengan aset keuangan syariah sebesar US$ 82 juta atau 17% dari total aset syariah global, dengan total market share/pangsa pasar8,52%. “Angka market share tersebut masih kecil dibandingkan dengan industri keuangan konvensional yaitu 91,42%,” kata Taufik.
Perwakilan Direktorat Jendral Pengelolaan , Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan , Agus P. Laksono menyampaikan bahwa salahsatu kontribusi pemerintah pada pembiayaan syariah di sektor keuangan yaitu pembangungan jembatan di salahsatu kawasan timur Indonesia. Saat ini pemerintah memiliki 2211 proyek lagi yang dibangun melaului intsrumen syariah berupa Sukuk Negara/ Surat Berharaga Syariah Negara ( SBSN ) sejak tahun 2013.
Total akumulasi penerbitan SBSN dari tahun 2008- 23 april 2019 sebesar Rp 1.098,809 triliun, sudah jatuh tempo dan dilunasi sebesar Rp 350 Triliun sehingga outstanding nya Rp 689,29 trilun dan 90,9 triliun dalam bentuk Project Financing Sukuk untuk mendukung pembiayaan produktif. “ Secara bertahap kita menerbiitkan dan secara bertahap kita melunasi” ujarnya.
“Pada tahun 2016 pembangunan gedung kuliah kampus dua sebesar Rp 40.715.954.000 lanjut di tahun 2017 pembangunan gedung pasca sarjana sebesar Rp 45.715.954.000, dibiayai melaui penerbitan SBSN . pembiayaan ini untuk meningkatkan kualitas kegiatan perkuliahan di UIN SGD Bandung,” tutup Agus.
Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang perlu dana jangka panjang dengan pihak yang perlu investasi pada instrumen finansial . Jika negara membutuhkan dana untuk infrastruktur ia bisa menerbitkan Sukuk/ Surat urtang negara. Sedangkan perusahaan bisa menerbitkan surat berharga di pasar modal seperti saham, obligasi. Kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) kantor perwakilan Jawa Barat, Reza Sadat Shahmaeni.
BEI itu sebagai fasilitator , penyedia sistem dan sarana atau transaksi jual beli efek di industri pasar modal Indonesia.” Jika diibaratkan BEI itu sebagai pengelola pasarnya sedangkan toko-toko dan pedaganngya sebagai perusahaan sekuritas,” kata Reza saat .memberikan menyampaikan kajiannya di Aula Abjan Soeleman, Selasa (30/4/2019)
Dari 106 perusahaan sekuritas di Indonesia dimana 13 diantaranya sudah memilili sisitem kredit online syariah . yang sudah tersertifikasi oleh DSN MUI sehingga bisa melakuka screaning terhadap transaksi- transaksi yang sesuai dan tidak sesuai syariah . Saat ini di BEI ada 629 perusahaan yang sudah go public sehingga sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat umum. Dari 629 perusahaan sekitar 406 diantarannya saham-saham syariah.
Seminar Nasional merupakan bagian dari acara Semarak Dunia Ekonomi Islam ( SDEI ) ke-VII yang sudah dilaksanakan sejak 29 April oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Keuangan Syariah ( HMJ -MKS). Menurut Ketua Pelaksana, Asep Saripuddin Seminar Nasional ini diselenggarakan agar mahasiswa bisa mengembangakan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan meningkatakan kompetensi terhadap ilmu syariah.
Reporter : Sani Muhamamad
Redaktur : Lia Kamilah