SUAKAONLINE.COM – Bagi mahasiswa yang memiliki kediaman di daerah Manisi, mungkin tidak asing dengan tembok pembatas yang sering dipakai sebagai jalur alternatif menuju kampus. Beberapa waktu lalu tembok yang berada di samping Mahad Al-Jamiah tersebut ditutup dan sempat ramai jadi bahan perbincangan mahasiswa UIN SGD Bandung.
Bukan tanpa alasan akses jalur tersebut ditutup. Beberapa waktu lalu sebelum penutupan, jalur tersebut digunakan sejumlah maling untuk melakukan pencurian di Mahad Al-Jamiah. Salah Satu Pengurus Mahad Al-Jamiah, Rizki bercerita pencurian tersebut terjadi saat bulan puasa menjelang lebaran. “Kasus pencurian di Mahad sekitar tanggal empat Mei malam Rabu yang terjadi di kantor Mahad,” ungkapnya saat diwawancara, Rabu (26/5/2021).
Terdapat beberapa barang penting yang dicuri yakni layar monitor, proyektor, dan printer. Rizki menjelaskan kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul dua dini hari. “Kronologisnya sekitar pukul dua pagi, kondisinya kita sedang istirahat. Saya pribadi sedang tidur di kamar jadi tidak tahu kalau ada pencurian. Kemudian ketahuannya pagi ketika office boy (OB) mau masuk pintu itu sudah terbuka, kita cek ternyata sudah ada yang hilang,” tuturnya.
Sebagai langkah preventif dari kejadian tersebut pihaknya akan mengajukan pemasangan CCTV kepada pihak kampus. “Mungkin dari kami (Mahad) harus berhati-hati lagi memperhatikan keadaan sekitar dan juga pemasangan CCTV harus ada di setiap ruangan atau gedung. Dan itu (CCTV) di Mahad belum ada, Insyaallah kami akan megajukan pemasangan CCTV,” ujar Rizki.
Salah satu petugas keamanan UIN SGD Bandung Kunkun menyebutkan ada hubungan antara penutupan jalur dengan tindakan pencurian yang menimpa Mahad Al-Jamiah. “Ya pasti ada sangkut pautnya, karena mereka loncat lewat situ jalurnya, motornya juga disimpen disana. Itukan sebagai akses jalan, kesempatan maling untuk lewat situ,” jelasnya, Jumat (28/5/2021).
Tak lama setelah kejadian tersebut, pihaknya berhasil mengamankan pelaku pencurian. “Karena ada kejadian saat itu (maling) udah dua kali. Yang pertama gak ketemu, yang kedua ketemu (ketangkep). Ternyata orangnya itu-itu juga, tapi bukan warga kami. Yang satu orang Ujung Berung, yang satunya lagi orang Pasir Impun,” lanjutnya.
Selain beberapa peralatan kantor yang hilang, Kunkun menambahkan ada beberapa barang pribadi yang diambil seperti hand phone, peralatan mandi, dan peralatan tidur. Namun terlebih dari itu, ia berharap penutupan jalur tersebut dapat mengantisipasi adanya tindakan pencurian. “Kalo masalah itu mah ditanyakannya ke orang bagian umum, tapi mudah-mudahan dapat mengantisipasi juga,” tutupnya.
Reporter : Yopi Muharam/Magang
Redaktur : Fuad Mutashim/Suaka