SUAKAONLINE.COM – Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung menggelar webinar bertajuk “Moderasi Beragama Di Tengah Pandemi” melalui Zoom Meeting, Selasa (24/8/2021). Webinar ini merupakan tindak lanjut mengenai isu moderasi beragama yang sudah Fakultas Ushuluddin gaungkan sedari dulu.
Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Wahyudin Darmalaksana. Dalam sambutannya ia menyampaikan harapan akan acara ini “Semoga kita dapat arahan tentang bagaimana seharusnya Fakultas Ushuluddin menjadi pendukung paling utama di rumah moderasi beragama UIN SGD Bandung,” ujarnya, Selasa (24/8/2021)
Dihadiri 80 peserta, webinar ini menghadirkan satu narasumber tunggal yakni Ketua Dewan Pakar Rumah Moderasi Beragama UIN SGD Bandung, Afif Muhammad. Sebelum ke kajian yang lebih spesifik, Afif menjelaskan siapa yang disebut orang moderat yang diinginkan moderasi beragama ini.
“Orang yang moderat itu orang yang sadar bahwa manusia ini berbeda-beda ragam dalam banyak hal hampir semua aspek dan unsur ada perbedaan. Perbedaan itu dikehendaki oleh Allah SWT, sebagai orang yang beriman itu sudah kita yakini bahwa manusia itu berbeda,” ungkapnya.
Afif juga menyinggung tentang perbedaan konflik kekerasan pasca pandemi. “Hari ini konfliknya itu dipindahkan ke atas. Pandemi memaksa kita untuk pindah rumah ke dunia maya. Nah pertengkaran yang tadi di bawah sekarang berpindah ke atas. Bertengkar pun kita di dunia maya,” jelasnya.
Selanjutnya, ia menambahkan terdapat dampak signifikan terhadap kehidupan beragama akibat dunia maya. “Ada pergesaran otoritas keagamaan. Maksudnya adalah seorang kiai yang sebelumnya menjadi otoritas keagamaan tradisional yang relatif seragam ilmu dan budayanya, hari ini kiainya pindah ke atas. Namun pemainnya, pemain baru semua dan masyarakat tidak tahu jalur keilmuan sehingga sanadnya tidak jelas,” tambahnya.
Kemudian beliau membahas sedikit tentang toleransi yang terjadi saat ini. Menurutnya, toleransi kadang aneh bentuknya. Kita sering diminta untuk terus toleran tetapi orang lain tidak mau untuk toleran. Akhirnya sering terjadi disorientasi makna terkait toleransi.
Terakhir, Afif menjelaskan tentang kesalahpahaman yang terjadi di umat islam. “Orang islam itu macam-macam. Nah yang bagian bagus ini sedikit, di bawahnya lagi ada yang semangatnya islam kalau ada islam dihina marah-marah dan lain-lain. Nah hati-hati, perlu penjelasan jauh kepada masyarakat. Maka saya berharap ketika nanti pandemi sudah selesai saya bisa menjelaskan kemana-mana begitu,” tutupnya
Reporter : Nurhasanah/Suaka
Redaktur : Fuad Mutashim/Suaka