SUAKAONLINE.COM- Beberapa tahun belakangan ini, bisnis di dunia fashion didominasi oleh pakaian wanita berhijab. Banyak gaya hijab yang dijadikan trendy, aneka model bisa membuat penampilan berbeda. Beda lilitan, beda pula hasilnya, beda bahan, beda juga pengaplikasiannya.
Seiring dengan popularitas pakaian hijab di negeri ini, bisnisnya pun semakin menjanjikan. Siapa yang gak kenal dengan gaya hijab trendy 2015? Mulai dari gaya suster, jilbab ala Shofia Kriwil, ala padi, dan tentunya dengan bermacam-macam bahan pula. Tapi, apakah semua gaya tersebut memenuhi kriteria syar’i Fresh Reader?
“Islam itu disamping mengajarkan syari’at juga mengajarkan nilai estetika, tentu dengan tidak meninggalkan kriteria yang telah ditetapkan syari’at, yang paling penting pemakaian hijab itu dicerminkan dalam perilaku sehari-hari,” ungkap Dekan Fakultas Ushuluddin Rosihon Anwar saat ditemui Suaka di ruangannya, Selasa (17/2/2015).
Fenomena syar’i tapi trendy ini ditanggapinya dengan mengungkapkan beberapa kriteria hijab sesuai syar’i. Pertama, tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh. Kedua, tidak transparan. Ketiga, warna yang dimunculkan tidak mencolok, sehingga bukan menutup auratnya tapi ketakutan terjerumus kepada sifat rianya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Ahmad Sarbini. “Harusnya dengan perkembangan hijab zaman sekarang ini bisa dijadikan ladang dakwah, dengan mengadakan semacam workshop ataupun seminar-seminar tentang cara berhijab syar’i, tapi tetap tidak ketinggalan zaman, dan itu berpotensi bisnis bagi kaum muslimah khususnya,” jelasnya, Selasa (17/2/2015).
Salah satu mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat, Siti Nurjazilah ikut mengomentari fenomena ini, dia mengatakan hijab saat ini hanya dijadikan trend saja, dan kriteria yang syar’i menurutnya harus menutupi dada.
“Yang terpenting tidak mengundang syahwat laki-laki, baik dengan cara pemakaiannya atau dari warnanya” pungkas mahasiswi semester dua itu, Rabu (18/2/2015). Gimana Fresh Reader, hijab yang kalian kenakan hanya karena trend saja atau sudah sesuai syari’at?
Reporter : Rimayanti/Magang
Redaktur : Anjar Martiana