
Tim As Syuhada melawan Tim Asic 4 pada Sunan Gunung Djati Robot Competition (SGD-RC) jenjang Sekolah Dasar di Aula Abdjan Soelaeman, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Minggu (8/12/2024). Perlombaan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 7 sampai 8 Desember 2024. (Foto: Mila Ismawati/Suaka)
SUAKAONLINE.COM – Perlombaan Sunan Gunung Djati Robotic Competition (SGD-RC) pada tahun ini kembali diadakan oleh Robotika UIN SGD Bandung di Aula Abdjan Soelaeman, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Minggu (8/12/2024). Acara ini diusung dengan cakupan berskala Nasional dengan mengangkat tema “Revolusi Robotika Meraih Prestasi Melalui Inovasi dan Kolaborasi”.
Tema tersebut dipilih mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, sehingga Robotika UIN SGD Bandung berupaya menyediakan wadah untuk mempelajari, bertukar ide, inovasi, dan berkolaborasi pada bidang robotika melalui acara ini. Diselenggarakan selama dua hari, yakni pada tanggal 7-8 Desember 2024, SGD RC berhasil mengumpulkan total peserta sebanyak 195 orang dari berbagai macam jenjang, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Universitas.
Kali ini, terdapat 4 kategori perlombaan yang diselenggarakan, yakni Line Follower (16 tim), Robotic Soccer (24 senior dan 38 junior), Project Innovative (9 tim senior), dan Transporter (8 tim). Meskipun jenis kejuaraan lebih sedikit dari tahun sebelumnya, akan tetapi antusias peserta mengalami peningkatan. Jika pada tahun kemarin sebanyak 80 tim, sekarang mencapai 95 tim yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, termasuk luar kota, seperti Surabaya dan Palembang.
Ketua Pelaksana, Revaldy Azka mengatakan bahwa meskipun SGD-RC adalah acara tahunan Robotik UIN SGD Bandung, akan tetapi setiap tahunnya memiliki perbedaan atau inovasi daripada tahun sebelumnya. “Perbedaannya mungkin dari kategori perlombaannya. Jadi dari tahun-tahun kemarin itu, ada lomba kinder. Kalau sekarang itu ditiadakan, diganti sama perlombaan transporter. Transporter itu engga berbeda jauh sama kinder,” jelasnya saat diwawancari langsung oleh Suaka, Minggu (8/12/2024).
Sesuai dengan tujuan dari diadakannya kegiatan ini, peserta lomba Project Innovative dari MAS Ar-Rahmat, Afifah yang baru pertama kali mengikuti perlombaan robotika mengaku sangat terbantu dan mendapat banyak benefit dari kompetisi SGD-RC ini. Selain itu, ia juga ingin membuktikan bahwa siswa dari pondok pesantren juga bisa mengikuti perlombaan robotik.
“Banyak yang didapat, pertama itu mengasah mental kita biar bisa kayak tadi kan presentasi sama juri, terus dalam praktek bikin alatnya juga. Belajar juga cara berkompetisi secara langsung. Tujuannya juga untuk menginspirasi pondok lain bahwa santri juga ga kalah update sama yang di luar sana,” ungkapnya, Minggu (8/12/2024).
Hal tersebut sejalan dengan harapan Revaldy yang ingin mengenalkan kepada orang banyak tentang kemajuan teknologi serta memfasilitasi peserta mengenai robotika. Ia mengharapkan setelah adanya perlombaan SGD-RC ini, dapat membuat peserta lebih berkembang lagi dengan mengasah minat dan bakat dari peserta itu sendiri.
Afifah juga berharap agar perlombaan SGD-RC ini tetap diadakan setiap tahunnya dan semakin baik lagi, sebab ia merasa masih jarang adanya lomba mengenai robotika. “Kegiatan ini sih bagus buat kedepannya. Karena ini perlombaan tentang robotika yang memang dibutuhkan ada,” pungkasnya.
Reporter: Nadia Ayu Iskandar & Mila Ismawati/Suaka
Redaktur: Zidny Ilma/Suaka