
Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama, Jaenudin sedang menyampaikan hasil audiensi yang diselenggarakan di Gedung O.Djauharuddin AR, Rabu (16/5/18). Audiensi ini di hadiei oleh pihak birokrasi Wakil Rektor 1, Asep Muhyidin, Kepala Biro Umum Perencanaan Keuangan,Akhmad Lutfi. Juga di hadiri oleh jajaran mahasiswa seperti SEMA-U, SEMA-F Fakultas Adab dan Humaniora, SEMA-F Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,SEMA-F Fakultas Ushuluddin, HMJ Bahasa dan Sastra Arab, dan HMJ Sosiologi. (Anisa Nurfauziah/ SUAKA).
SUAKAONLINE.COM- Setelah melaksanakan aksi yang di lakukan pada Senin 14 Mei kemarin, Forum Demokratisasi Kampus kembali melaksanakan aksi yang bernamakan Kesadaran Aksi Mahasiswa UIN (KAMU). Aksi ini merupakan bentuk tindak lanjut dari aksi sebelumnya yang bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa terkait banyaknya sistem di UIN SGD yang masih cacat.
Pada pukul 09.00 telah terjadi pengumpulan masa aksi di bawah pohon rindang kampus UIN SGD Bandung dan sebagian masa aksi telah menyampaikan aspirasinya. Kemudia pada pukul 10.26 seluruh masa aksi telah berkumpul dan telah bersiap-siap untuk melaksanakan aksinya. Pukul 10.40 masa aksi memulai aksinya dan berorasi di depan gedung kuliah Fakultas Syariah dan Hukum dan kemudian melanjutkannya sampai gedung rektorat UIN SGD Bandung.
Sesampainya di depan gedung Rektorat, masa aksi kembali berorasi dan menuntut hak-haknya agar segera di penuhi oleh pihak birokrasi. Salah satu peserta aksi yang sedang berorasi, Cepi mengatakan bahwa sistem UKT seharusnya diganti atau dicabut, karena menyengsarakan rakyat kecil yang ingin mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri dan menjadi sebuah penghalang untuk mereka tersebut.
Pada pukul 10.25 terjadi proses audiensi antara pihak birokrasi dengan perwakilan masa aksi, hingga pukul 10.44 proses audiensi masih berjalan dan belum membuahkan hasil. Masa aski pun merapatkan barisan dan melanjutkan orasinya kembali. Kemudian pada pukul 12.01 salah seorang peserta aksi, Nanda membacakan puisi sambil di iringi lagu oleh peserta aksi yang lain.
Orasi pun semakin memanas, karena belum adanya pihak birokrasi yang menemui masa aksi, hingga pukul 13.03 pun audiensi belum selesai. Kemudian para peserta aksi pun melantuntak sholawat dan berdoa bersama, pukul 13.10 peserta aksi berada dalam barisan kembali. Dan pada pukul 13.20 audiensi telah selesai, perwakilan dari pihak birokrasi yang keluar menemui masa aksi adalah Wakil Rektor I, Asep Muhyidin, Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (A2KK), Jenudin, dan Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan Keuangan (AUPK), Akhmad Lutfi.
Kepala Biro A2KK, Jaenudin mengatakan bahwa pihak birokrasi akan mengadakan agenda untuk bertatap muka dengan Rektor UIN SGD Bandung, jajaran Wakil Rektor, dan jajaran lainnya untuk beraudiensi terkait dengan tuntutan mahasiswa terutama UKT. Dan berjanji akan menjamin untuk bisa terseleggarakannya audiensi langsung dengan Rektor UIN SGD Bandung satu minggu setelah aksi ini di selenggarakan. Ujarnya , Rabu (16/5/18).
Menurut salah seorang perwakilan dari Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) yang mengikuti audiensi bersama pihak birokrasi, Ikbal mengatakan bahwa meski telah di laksanakan audiensi terkait tuntutan yang di ajukan, namun masih adanya beberapa tuntutan yang menjadi pertimbangan birokrasi, seperti penolakan kenaikan UKT BKT dan pengembalian nominal sesuai dengan KMA 289 Tahun 2016.
Ikbal pun menambahkan terkait tuntutan yang lainnya, seperti dosen yang melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa, dosen yang menjual buku sembarangan, tinggal mencari data dan di serahkan kepada pihak birokrasi, maka birokrasi langsung yang akan memberikan sanksi tersebut, baik sanksi secara terucap maupun tertulis.
Reporter : Anisa Nurfauziah
Redaktur : Muhamad Emiriza