Oleh Nizar Ulumuddin
(Sajak buat korban banjir Bandung Selatan yang kami iringi dengan doa)
Tentu sudah kami sediakan
Sekantung pasrah di dada kami
Sebagai pelampung, agar harap tak kian tenggelam
Digenang banjir sehamparan perkampungan
Dikuyup bah semua sekolah, rumah-rumah juga tempat ibadah
Agar ibu-bapak juga lihat
Raut muram mengambang yang kian terombang
Tentu sudah kami siapkan
Sekantung pasrah di dada kami
Sebagai pelarut, agar murka tak kian cuat
Dirundung kecewa yang makin gelombang
Dikibuli janji-janji yang kian hanyut
Ibu-bapak menteri yang pintar
Atau mungkin saja kami yang bodoh
Kiranya ibu-bapak datang selaku manusia
Berkunjunglah dengan tangan menjinjing bantuan
Kiranya ibu-bapak datang sebagai pejabat negara
Silahkan berkunjung, asal kepala tak kosong
asal otak membakul solusi
Ibu-bapak menteri yang bersahaja
Silahkan kunjungi perkampungan kami yang serata air
Tentunya dengan hati penuh nurani
Bukan sekadar pencintraan politik
Ibu-bapak menteri
Jangan biarkan kami mengungsi tahun nanti
-Din Zarel
Bandung, 15 Maret 2016
Penulis adalah mahasiswa Jurnalistik semester VI, aktif di komunitas Teater Pena