SUAKAONLINE.COM – Pesantren sering diidentikan dengan sarung dan peci, dan tidak lupa dengan kitab kuningnya. Pesantren juga sering dikaitkan dengan tertutupnya akan pergaulan diluar dan tingkat kedisiplinan yang ketat. Tapi berbeda dengan sosok mahasiswa UIN SGD Bandung Jurusan Hukum Pidana Islam, Ali Saepul.
Meskipun dibesarkan dari keluarga pesantren, tapi kecintaannya terhadap seni, khususnya seni lukis tidak terbantahkan lagi. Baginya, melukis bisa menjadi sarana untuk mengingat Allah SWT, karena dengan melukis dirinya bisa melihat setiap detail penciptaan Allah SWT, melukis bisa dijadikan Dzikir terhadap Allah SWT.
Menurut lelaki kelahiran Sukabumi ini, kemampuan melukisnya didapat secara otodidak saat dirinya masih duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA). Berawal dengan meniru gambar-gambar lukisan di Internet dan berlatih secara rutin. Kini kemampuan melukisnya, dari hari ke hari semakin terlihat. Kemudian, dirinya memberanikan diri untuk melukis lukisannya sendiri.
Lelaki yang akrab di panggil Jawa ini, memang mempunyai penampilan menarik dari santri-santri lainnya, karena penampilannya yang sedikit urakan. Ali, yang sekarang bertempat tinggal di Pesantren Al-Wafa Cibiru Hilir ini, berpendapat bahwa santri di zaman sekarang ini harus mampu mengeksplor dirinya sendiri.
Dirinya beranggapan bahwa masih sedikit santri yang mau berkecimpung di dunia seni dan sastra. “Santri harus terbuka akan pergaulan luar akan tetapi masih dalam kontrol syariat Islam. Santri juga harus berani berkarya, khususnya karya seni,” kata Ali, Rabu (10/2/2016).
Mahasiswa semester 6 ini mengaku bahwa dirinya sering menerima pesanan dari khalayak untuk membuat lukisan sketsa. Dari hasil sketsanya, Ali memang mematok harga. Namun patokan harga yang diberikan Ali terbilang tidak mahal, karena masih di bawah harga pasaran. Dirinya beranggapan, patokan harga yang diberikan tidak terlalu mahal karena melukis adalah hobinya.
Ali juga sering mengikuti pameran dan lomba, diantaranya lomba “Lestarikan Alamku” yang di gelar di Unikom Bandung, “Kartun Santri Nusantara” yang diadakan di Kementrian Agama RI, “Sketsa Ulama Nusantara” di pondok pesantren dan “Drawing Pencil” di SMK Kosgoro Bogor.
Reporter : Galih Muhamad/Magang
Redaktur : Edi Prasetyo