SUAKAONLINE.COM – Komisi Pemilihan Umum Fakultas Syariah Dan Hukum (FSH) UIN SGD Bandung, menggelar serangkaian acara debat calon ketua umum Dewan mahasiswa (Dema) periode 2017 – 2018, di Aula Fakultas Syariah dan Hukum, Kamis (16/3/2017). Acara ini berlangsung sejak pukul 14.00 hingga 17.00, dan terbuka untuk seluruh mahasiswa UIN SGD Bandung khususnya mahasiswa FSH.
Acara ini digelar dan diselenggarakan oleh Senat mahasiswa tingkat fakultas (Sema-F), yang bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum tingkat Fakultas (KPU-F). Hal ini dilakukan guna memperkenalkan para calon kandidat dalam pemilihan ketua Dema-F, yang sebelumnya telah melewati beberapa tahapan kriteria dan persyaratan untuk pemilu yang akan diselenggarakan, Senin (20/3/2017).
“Setelah memverifikasi, menetapkan dan melakukan pengundian nomor urut, terdapat 3 calon kandidat yang telah berhasil diseleksi dan memenuhi persyaratan,” ujar Ketua KPU, Muhammad Najib Karim. Calon – calon tersebut diantaranya, nomor urut satu, Piqi Rizki Padhilah dari jurusan Ahwalul Syakhsiyah (AS), nomor urut dua Bambang Yudha Pratama dari jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH), dan nomor urut tiga Khairil Ridwan dari jurusan Hukum Tata Negara (HTN).
Adapun konsepsi atau rangkaian acara debat calon ketum Dema-F ini, sama halnya seperti debat calon Gubernur Jakarta yang lalu, terdapat beberapa sesi yang akan dilakukan. Sesi pertama yaitu penyampaian visi dan misi dari setiap kandidat, kemudian sesi tanya jawab dari setiap calon dan akan diajukan beberapa pertanyaan yang akan diberikan pihak panitia kepada para calon kandidat.
Akan tetapi disini sosialisasi yang dilakukan oleh pihak KPU dirasa kurang, hal ini dirasakan oleh Mahasiswa Jurusan Muamalah, Farshadila A.S. “Saya rasa sosialisasi yang dilakukan oleh KPU itu kurang menyeluruh, sehingga ada beberapa mahasiswa yang tidak mengetahui secara jelas siapa saja calon kandidat dalam pemilu Dema-F mendatang,” ujarnya.
Hal ini juga diakui oleh ketua KPU, Najib, menurutnya ini terjadi akibat tidak seimbangnya anggota kepanitiaan KPU dengan jumlah mahasiswa FSH yang ada. “Diharapkan saat kampanye nanti, mahasiswa FSH dapat mengetahui lebih jauh masing-masing dari setiap calon yang ada,” tutupnya.
Reporter : Devianti Anggraeni/ Magang
Redaktur : Hasna Salma