Lingkungan dan Kesehatan

Diskes Jabar Intruksikan Ruang ASI di Tempat Kerja

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Alma Lucyati saat berbicara di acara peringatan Pekan ASI Sedunia yang digelar oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Jawa Barat di Aula Gedung Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, Pasteur, Bandung, Minggu (7/8/2016). (SUAKA / Isthiqonita)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Alma Lucyati saat berbicara di acara peringatan Pekan ASI Sedunia yang digelar oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Jawa Barat di Aula Gedung Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, Pasteur, Bandung, Minggu (7/8/2016). (SUAKA / Isthiqonita)

SUAKAONLINE.COM, Bandung — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,  Alma Lucyati mengintruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jabar untuk memiliki tempat penitipan anak dan tempat penitipan Air Susu Ibu (ASI) atau laktasi. Intruksi tersebut sebagai upaya menjalankan Peraturan Pemerintah (PP) No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI.

Peraturan tersebut didukung dengan peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Fasilitas Khusus Menyusui dan Memerah ASI. Kemudian Pasal 1 angka 4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya.

Tidak hanya itu, Pemprov juga tengah berupaya mengupayakan sarana tersebut di ruang publik seperti stasiun, mall, dan tempat umum lainnya. “Banyak ibu yang telah sadar akan pentingnya ASI, sayangnya tempat ia bekerja belum mendukung,” ujar Alma di sela-sela acara peringatan Pekan ASI Sedunia yang digelar oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Jawa Barat di Aula Gedung Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, Pasteur, Bandung, Minggu (7/8/2016).

Alma juga mendukung karyawan atau pekerja yang mengadu kepada Dinas Kesehatan Pemprov Jabar mengenai lokasi pekerjaannya yang tidak menyediakan ruang laktasi. Pengaduan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jabar dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang bersangkutan.

“Ibu memiliki kesempatan untuk menyusui anaknya, dan itu tidak akan mengurangi produktifitas ibu,” tuturnya. Program tersebut ia galakan dengan beberapa dinas seperti Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Perindustrian.

Ketua IAMI Jabar, Andriana Chaizir menjelaskan bawa Kesuksesan pemberian ASI menjadi tanggung jawab seluruh pihak, mulai dari keluarga, lingkungan, hingga pemerintah. Andriana  berharap kegiatan tersebut akan membuka mata banyak pihak akan pentingnya pemberian ASI sebagai kunci pembangunan berkelanjutan.”Melalui kegiatan peringatan Pekan ASI Sedunia 2016 ini kami harap dapat memberi informasi kepada masyarakat, khususnya di Jawa Barat, tentang pentingnya ASI dan menyusui,” ujar Andriana.

AIMI Jabar merupakan organisasi nirlaba nonpemerintah pendukung ASI dan ibu menyusui di Jawa Barat menggunakan momentum Pekan Asi Sedunia 2016 ini dengan menggelar beberapa rangkaian kegiatan selama tanggal 1-7 Agustus 2016 dengan tema Menyusui: “Hadiah Terindah Ibu bagi Bayi, Keluarga, dan Lingkungan”. Perayaan Pekan ASI AIMI Jawa Barat telah dilakukan di dua kota di Jawa Barat yaitu Depok dan Bandung.

Reporter : Isthiqonita

Redaktur : Edi Prasetyo

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas