Kampusiana

Kajian Rohani Mahasiswa Teknik Elektro, Refleksi dan Bedah Konsep Ketuhanan

Peserta Kajian Rohani Mahasiswa (KAROMAH) mengacungkan tangan untuk bertanya dalam kajian bersama ustaz sekaligus penulis buku, Muhammad Nuruddin, di Masjid Iqamah, Kampus 1, UIN Bandung, Minggu (8/12/2024). (Foto: Risalatul Hasanah/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Kajian Rohani Mahasiswa (Karomah) di Masjid Ikomah, Kampus 1, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Minggu (8/12/2024). Kajian ini merupakan kegiatan yang ditunggu setiap tahunnya, kajian pada kesempatan kali ini bertema “Akidah Keimanan dalam Bingkai Kaidah Logika.”

Mengundang pendakwah berlatar belakang Pendidikan Filsafat sekaligus seorang penulis tersohor, Muhammad Nurudin dalam kajian ini mencoba untuk menguak hakikat keimanan seorang muslim, yang pada dasarnya diperlukan sebagai sandaran dan pegangan hidup. Dimana hal tersebut Nurudin perkuat dan korelasikan dengan proses memaknai konsep ketuhanan secara logika.

Memulai kajian, Nurudin menjelaskan terlebih dahulu terkait konsep keimanan itu sendiri. Beliau menegaskan bahwa iman merupakan fondasi dari segala hal yang terjadi pada seluruh aspek kehidupan umat manusia. “Jika iman kita tipis, kita akan dengan mudah dijatuhkan seseorang ke dalam kesengsaraan. Tapi jika iman kita kokoh, itulah kunci kebahagiaan di dunia yang sesungguhnya,” Ujarnya, Minggu (8/12/2024).

Lebih lanjut, Nurudin menjelaskan konsep ketuhanan dengan memaknai dan memberikan sudut pandang logika mengenai sifat-sifat wajib bagi Allah dan dua kalimat syahadat. Nurudin juga menjelaskan terkait dua indikator Tuhan dengan menyadur pada pendapat Imam Sanusi. Dimana Tuhan harus memiliki dua ketentuan, yakni tidak bergantung kepada yang lain dan segala sesuatu yang lain tersebut harus bergantung kepada-Nya.

Ketua pelaksana, Rifqi Naufal mengungkapkan kajian ini berangkat dari realita yang terjadi di kalangan anak muda yang gemar membuktikan keberadaan Tuhan. “Sebenernya liat dari realita di hari ini ya, khususnya untuk para pemuda. Kadang, khususnya di UIN gitu ya banyak mahasiswa yang notabenenya Islam, tapi ya banyaklah yang membuktikan bahwa Tuhan tuh apa ada gitu?” Ucapnya.

Menurut Rifqi mencari tahu lebih dalam terkait keberadaan Tuhan merupakan suatu urgensi tersendiri. Pasalnya, selama duduk di bangku sekolah, Rifqi menilai konsep ketuhanan hanya diinformasikan secara mendasar dan sekilas. Cukup jarang ada penjelasan khusus terkait sebab akibat umat manusia harus mempercayai keberadaan Tuhan. Oleh karena itu, tema tersebut dianggap relevan untuk diangkat.

Tidak hanya menyediakan wadah bagi mahasiswa atau masyarakat umum untuk memperkuat benteng keimanan, di penghujung acara terdapat papan bertajuk “Refleksi Inspirasi dari Aksi” yang harus diisi oleh seluruh audiens. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui output audiens setelah kajian ini terlaksana. Selain itu, pengunjung juga dapat mempelajari lebih lanjut substansi materi di stand buku yang memuat karya-karya Nurudin.

Di sisi lain, audiens sekaligus mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Salwa Insyira berharap dapat menambah keimanan melalui kajian ini. “Harapan dari saya sendiri untuk pribadi, mungkin menambah keimanan biar tetep istiqomah gitu kan dalam berbuat kebaikan. Untuk panitianya mungkin event-event selanjutnya bisa lebih asik lagi, terus sesinya lebih diperbanyak lagi dalam bertanya, jadi biar enak,” Pungkasnya.

Reporter: Elsa Adila Rahma & Risalatul Hasanah/Suaka

Redaktur: Zidny Ilma/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas