Infografik

Ketimpangan Distribusi Program Makanan Bergizi Gratis

SUAKAONLINE.COM, Infografis –  Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program yang diselenggarakan pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi satu kali sehari dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Resmi diberlakukan di awal Januari, program ini mulai menyebar ke setiap daerah. Namun di tahun 2025, efektivitas pelaksanaan MBG baru akan mencapai 40 persen.

Meski bertitel “gratis,” pendanaannya masih bergantung pada alokasi APBN yang cenderung terbatas. Pemerintah pusat dan daerah diminta berkolaborasi untuk menjamin keberlangsungan program ini. Tapi, hingga saat ini, implementasi di lapangan masih terhambat oleh logistik dan kurangnya infrastruktur, terutama di wilayah terpencil.

MBG digadang-gadang sebagai langkah strategis untuk menekan angka stunting yang masih berada pada kisaran 21,6 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023. Pelaksanaan MBG dimulai di 26 provinsi yang mencakup 190 titik distribusi. 

Fakta bahwa program MBG ini tidak secara merata berlangsung di 38 provinsi menunjukkan adanya ketimpangan dalam distribusi dan implementasi program di berbagai daerah. Meninjau tidak meratanya pemberlakuan MBG, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mempertegas bahwa program tersebut dilakukan secara bertahap, bukan serentak. 

Tidak meratanya distribusi makan siang gratis ini pula disebabkan belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sehingga, hal-hal teknis yang seharusnya telah diatur, menjadi boomerang baru. Seperti halnya penyajian makanan yang tidak sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) di beberapa daerah. 

Beberapa persoalan tersebut mencerminkan perlunya peningkatan perhatian dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat dan daerah agar program MBG dapat berjalan secara merata. Selain itu, evaluasi berkala dari setiap keluhan yang disampaikan di berbagai daerah perlu segera dipertimbangkan agar efektivitas dari program MBG dapat segera tercapai. 

Peneliti: Sabrina Nurbalqis/Suaka

Redaktur: Ighna Karimah Nurnajah/Suaka

Sumber: Berbagai sumber

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas