
Salah satu komputer yang merupakan fasilitas perpustakaan UIN SGD Bandung yang sempat dikunci oleh oknum pengunjung perpustakaan sejak Senin (8/5/2017). (Nuraeni/ Magang)
SUAKAONLINE.COM – Komputer yang difasilitasi perpustakaan UIN SGD Bandung untuk kepentingan umum, akhir-akhir ini telah dicampuri kepentingan pribadi. Hal ini dibuktikan dengan penguncian komputer oleh oknum pengunjung perpustakaan yang sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya. Taktik pelaku yang dilakukan adalah mengunci komputer dengan nama email.
Kepala pusat perpustakaan UIN SGD Bandung, Ija Suntana mengungkapkan bahwa komputer ini diperuntukan bagi pengunjung perpustakaan, khususnya mahasiswa UIN SGD Bandung. Artinya, bukan untuk kepentingan individu, kecuali kepentingan individu itu sebagai pemenuhan kepentingan akademik. “Mahasiswa itu kan sudah dewasa, harusnya sadar dan faham dengan fasilitas publik,” ujarnya saat ditemui suaka di ruang kerjanya, Rabu (10//5/2017).
Staf pegawai perpustakaan pun tidak hanya diam menghadapi permasalahan ini. Ada tindakan yang masih dilakukan untuk proses menemukan siapa pelakunya. Walaupun sebenarnya komputer yang dikunci dengan password email itu bisa dilacak dan bisa kembali dibuka. Namun karena penguncian komputer ini bukanlah yang pertama kali, jadi untuk kejadian yang kedua kalinya ini, Ija ingin mengetahui siapa pelakunya untuk kemudian diberi perigatan dan ditindak lanjuti.
Ija juga memaparkan untuk menanggapi masalah ini, akan dilakukan tindakan secara bertahap yang bekerjasama dengan pegawai lainnya, seperti petugas penjaga perpustakaan untuk melakukan pemantauan. Serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti sisi tv. “Nah, jika hasil pemantauan dan sisi tv membuktikan ada yang sudah bisa memakai komputer yang dikunci itu, maka otomatis dia pelakunya kan, setelah itu akan langsung ditangkap dan ditindak lanjuti,” pungkasnya.
Salah satu mahasiswa pengujung perpustakaan, Faridz mengatakan bahwa perbuatan seperti mengunci komputer yang merupakan fasilitas umum adalah perbuatan yang sangat egois, karena ia menggunakanakannya untuk kepentingan pribadi. “Manusia itu kan harus berhubungan baik dalam habummialloh dan hablumminannas. Jadi manusia saling terikat, karena dia kan tidak bisa hidup sendiri, apalagi ini komputer diperuntukan oleh perpustakaan untuk kepentingan umum,” ujarnya, Senin (8/5/2017).
Ija Berharap kepada pengunjung perpustakaan, khususnya mahasiswa agar senantiasa sadar dengan fasilitas umum, tidak menggunakan komputer perpustakaan itu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan menjaganya serta memeliharanya dengan baik.
Reporter : Nuraeni/ Magang
Redaktur : Dadan M. Ridwan