SUAKAONLINE.COM –– Kue keranjang atau dodol China adalah penganan wajib khas Tionghoa. Menjelang Imlek tahun ini, toko yang sekaligus pabrik dodol China beralamatkan di jalan Pajagalan No 36, Kota Bandung ini ramai didatangi oleh pembeli.
Toko yang dinamai Tek Kie adalah tempat usaha yang dimiliki Jessica Lorainne (51). Jessica mengatakan toko ini merupakan warisan keluarganya. “Toko ini adalah warisan dari orangtua saya, dan saya merupakan turunan ke-3 yang meneruskan usaha ini,” ucapnya saat ditemui di kantor pemasarannya, Rabu (29/01/2014).
Ketika Suaka mendatangi pabrik produksi, kesibukan mulai terlihat dari penyetakan, pembakaran, pengemasan sampai pemasaran. Banyak para pembeli yang berlomba-lomba untuk memesan kue ini dari jauh hari, kebanyakan pemesan merasa khawatir tak kebagian. “Dari bulan Desember kami mulai produksi, sampai saat ini sudah banyak yang pesan dan datang ke toko kami,” katanya.
Oma (53) salah satu pegawai yang sudah bekerja di toko ini selama 30 tahun mengatakan, dodol ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan gula pasir, air dan dicampur dengan berbagai parian rasa.
“Proses pembuatan dodol ini berawal dari memasukkan campuran beras ketan, gula pasir dan air, lantas dimasak hingga 16 jam,” ucapnya di waktu yang sama.
Dodol yang diproduksi toko Tek Kie ini punya beragam ukuran. Mulai dari satu kilogram, hingga 1.000 gram dan 500 gram. Harga per-kilogramnya mencapai Rp. 30.000-35.000,-.
Reporter : Wisma Putra
Redaktur : Adi Permana