Kampusiana

Melihat Dunia Jurnalistik dari Kacamata Achmad Setiyaji

Pemimpin Redaksi harian Pikiran Rakyat, Achmad Setiyaji saat mengisi  seminar kejurnalistikan yang digelar oleh BEM Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Aula FAH, Kamis (1/10/2015) lalu. (SUAKA/Ayu Pratiwi Ulfah).

Pemimpin Redaksi harian Pikiran Rakyat, Achmad Setiyaji saat mengisi seminar kejurnalistikan yang digelar oleh BEM Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Aula FAH, Kamis (1/10/2015) lalu. (SUAKA/Ayu Pratiwi Ulfah).

SUAKAOLINE.COM–Membaca dan menulis adalah kegiatan yang sunatullah, bermakna keharusan bagi seorang mahasiswa. Itulah hal pertama yang disampaikan Pemimpin Redaksi harian Pikiran Rakyat, Achmad Setiyaji saat mengisi  seminar kejurnalistikan yang digelar oleh BEM Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Aula FAH, Kamis (1/10/2015) lalu.

Achmad Setiyaji memaparkan, ada tiga bentuk tuisan yang ada di media massa, yaitu news (berita), opini dan tulisan khas (feature). Pada hakikatnya news (berita) yakni laporan peristiwa atau kejadian atau pengungkapan suatu fakta. Opini yaitu pendapat tentang suatu masalah atau analisis fakta. Sedangkan tulisan khas (feature) adalah tulisan bergaya sastra, yang isinya berupa kandungan news (berita) dan opini.

Singkatnya, isi tulisan yang berada di media masa adalah kumpulan hasil kegiatan membaca fenomena. Tugas selanjutnya, fenomena itu haruslah dicari fakta kebenarannya, diolah, lalu disebarluaskan

“Amal dari hasil kita membaca buku dan fenomena adalah ketika akhirnya kita bisa mengamalkannya,” ujar Achmad Setiyadi kepada sekitar 70 peserta seminar tersebut.

Menurut jurnalis lulusan Fidkom Unpad ini, hal lain yang perlu dilakukan dalam langkah menulis berita yaitu  selalu melakukan studi banding dan berani mengajak orang lain untuk ikut membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dilakukan agar tulisan kita tidak bosan untuk dibenahi dan memilki hasil yang maksimal juga berisi imbauan yang bermanfaat.

Lebih jauh, Achmad Setiyadi mengajak peserta seminar untuk sadar akan pentingnya agenda setting yang dibuat para media. Agenda setting yang memiliki kemampuan teknik pemilihan dan penonjolan isu, akan mengarahkan pembaca pada isu apa yang penting atau tidak. Sehingga dengan sadar akan adanya agenda setting, peserta tidak tertipu akan dominasi pengusaha dan oknum penguasa pada sebuah media.

Diakhir pemaparan, Achmad Setiyaji bercerita mengenai investasi dalam menulis yang dialaminya. Mantan tukang sikat WC dan penjaga masjid Al Jihad Unpad ini, berhasil melancong lebih dari lima belas negara di dunia dari hasil menulis.

“Kekuatan kata, kalimat dan sugesti yang saya tulis berhasil membawa saya bisa mengunjungi beberapa negara di dunia,” jelas Achmad Setiyaji kepada peserta seminar.

Ketua Pelaksana Ahmad Mudawan berharap seminar ini dapat membuka mata mahasiswa dalam mengetahui dunia ilmu kejurnalistikan. “Ilmu kejurnalistikan ini semoga bisa memudakan mahasiswa dalam mencari informasi, data dan berita yang diperlukan dalam kegiatan perkuliahan,” pungkasnya.

Reporter : Ayu Pratiwi Ulfah

Redaktur : Robby Darmawan

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas