Memarkirkan kendaraan sembarangan memang sudah menjadi kebiasaan bagi para pengendara di sekitar kampus UIN SGD Bandung, memang tidak ada yang salah jika mereka parkir di tempat yang tepat. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah mereka parkir di tempat yang tidak tepat, yaitu di samping trotoar yang merupakan akses jalan bagi kendaraan yang melaju di daerah tersebut.
Akibatnya, jalan menjadi macet dan menyulitkan baik bagi pengendara maupun pejalan kaki. Karena terkadang pejalan kaki lebih memilih untuk berjalan di samping trotoar dibandingkan berjalan di trotoar yang sudah disediakan, hal tersebut dikarenakan trotoarnya pun ikut digunakan sebagai lahan parkir atau lahan dagang. Sehingga tak ada pilihan lain bagi pejalan kaki untuk berjalan di samping trotoar.
Dalam hal ini, pejalan kaki tidak diberikan pilihan, karena semua akses pejalan kaki digunakan oleh para pengguna kendaraan. Maka dari itu tidak jarang pejalan kaki yang berjalan tidak pada tempatnya, dan membuat para pengendara kesulitan karena berjalan di jalur para pengendara.
Harapan saya sebagai pejalan kaki dan salah satu mahasiswi UIN SGD Bandung berharap agar pihak kampus dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menertibkan “parkir liar” di sekitar kampus, dan tempat yang sering dijadikan “parkir liar” untuk diberi rambu lalu lintas berupa “dilarang parkir”, sehingga para mahasiswa ataupun masyarakat sekitar yang melewati jalanan tersebut merasa nyaman dan hal ini pun dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemacetan.
Rika Dilawati
Mahasiswi Jurusan Studi Agama-Agama
Fakultas Ushuluddin
UIN SGD Bandung