[Suakaonline]-Berbicara mengenai menggaet artis atau selebriti dalam pemilihan umum merupakan sesuatu yang lumrah. Begitu pun dengan pesta demokrasi warga Jawa Barat 2013 mendatang. Ramai-ramai partai politik  di Indonesia, mengusung nama-nama artis untuk dicalonkan menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur.

Indira selaku dosen pemerhati perpolitikan Indonesia melihat bahwa fenomena menggaet artis memang telah menjadi suatu magnet massa.

“Partai politik itu memang perhitungannya kesana, apa yang harus menjadi kekuatan partai mereka, bagaimana menciptakan magnet massa,” ungkapnya Sabtu (24/11).

“Jika partai ingin mengambil calon independen seperti halnya pemilihan gubernur DKI Jakarta Faisal Basri seorang ekonom, dia tidak mempunyai massa pendukung yang banyak. dia tidak menang, tidak lolos seleksi karena masyarakat tidak mengenalnya,” tambah Indira.

Ketika disinggung soal kapasitas dan kapabilitas seorang artis, Indira menjelaskan dalam hal tersebut bukan berbicara kemampuan, melainkan magnet massa terlebih dahulu.

“Masalah kapasitas dan kapabilitas bisa di back up, tetapi memang kadang ketika tidak bisa di back up nanti malah terjadi kasus seperti Dicky Candra wakil bupati Garut yang tidak kuat dengan konflik, akhirnya mengundurkan diri dan merasa tidak cocok untuk berada di dunia perpolitikan,” ucapnya.

Selain harus memiliki magnet massa, sumber keuangan pun menjadi hal yang penting sebagai peluang besar keterpilihnya suatu calon pemimpin.

“Selain kepopuleran yang diperlukan, modal pun menjadi suatu perhitungan, karena kalau tidak ada kedua hal tersebut semuanya tidak akan berjalan,” tandasnya.