Kampusiana

Pelatih Jurnalistik Squad: LSM-AJ 2015 Kurang Sosialisasi

Fahmi Islami sukses menjadi eksekutor penalti ke gawang Sosisologi FC yang dijaga Muhammad Herul. Laga panas Jurnalistik Squad melawan Sosiologi berakhir imbang 1-1 pada lanjutan Grup C LSM-AJ 2015 di lapangan sepakbola UIN SGD, Soekarno-Hatta, Bandung (29/10/2015). (Ridwan Alawi/Suaka)

Fahmi Islami sukses menjadi eksekutor penalti ke gawang Sosisologi FC yang dijaga Muhammad Herul. Laga panas Jurnalistik Squad melawan Sosiologi berakhir imbang 1-1 pada lanjutan Grup C LSM-AJ 2015 di lapangan sepakbola UIN SGD, Soekarno-Hatta, Bandung (29/10/2015). (SUAKA/Ridwan Alawi)

SUAKAONLINE.COM – Pelatih Jurnalistik Squad Asep Sofyan mengomentari pelaksanaan Liga Sepak Bola Mahasiswa Antar Jurusan (LSMAJ) 2015. Ia menilai seharusnya sosialisasi turnamen ini dilakukan jauh sebelum pelaksanaan, agar setiap tim mampu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

“Ini hajat mahasiswa, harus tersosialisasikan jauh-jauh hari. Artinya tidak bisa dalam tempo satu minggu atau sebulan,” papar Asep saat ditemui usai pertandingan Jurnalistik dengan Sosiologi. Mengingat terjadinya kevacuman turnamen ini selama dua tahun ke belakang. Asep menambahkan pelaksanaan LSMAJ juga terlalu lama vakum.

Menanggapi hal itu, Ketua umum Unit Kegiatan Mahasiswa Liga, Idan Sutisna mengatakan untuk sosialisasi sudah dilakukan dua bulan sebelum pelaksanaan. Akan tetapi untuk urusan persuratan baru disebar satu bulan sebelum turnamen.

Bentuk sosialisai yang dilakukan UKM Liga, kata Idan, hanya berupa pemberitahuan lisan ke setiap jurusan. “Misalnya mendatangi setiap jurusan dan memberitahunya bahwa Oktober akan digelar turnamen LSM-AJ 2015, tolong dipersiapkan,” ujar Idan menirukan ajakannya pada setiap jurusan kepada Suaka, Kamis (29/10).

Setelah sempat vakum selama dua tahun, turnamen LSM-AJ 2015 kembali digelar dari tanggal 26 Oktober – 23 November 2015. Dari 35 jurusan di UIN SGD Bandung, yang mendaftar pada turnamen ini sebanyak 24 jurusan.

Sebagian jurusan tidak bisa mengikuti turnamen dengan alasan tidak dapat memenuhi persyaratan, seperti biaya pendaftaran, administrasi dan kurangnya jumlah pemain. “Bukan kurangnya sosialisasi dari pihak panitia,” kata Idan.

Reporter : Ridwan Alawi

Redaktur : Robby Darmawan

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas