
Seorang petugas Satuan Pengaman (satpam) UIN SGD Bandung, Asep Taufik (kanan) telah meninggal dunia pada jam kerja tepat pukul 12 siang, Kamis (2/3/2017). Ia biasa bertugas di Gedung Kuliah dan Kopertais. (Dok. Pribadi).
SUAKAONLINE.COM – Seorang petugas Satuan Pengaman (satpam) UIN SGD Bandung telah meninggal dunia pada jam kerja tepat pukul 12 siang, Kamis (2/3/2017). Asep Taufik (41), biasa bertugas di Gedung Kuliah dan Kopertais, ia baru satu hari bekerja setelah dipindahkan dari tempat tugasnya di Gedung Asrama Mahad Al-Jamiah ke Gedung Kuliah dan Kopertais.
Mendiang Asep langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Rajawali Timur, Gang Budi Darma RT.09 RW.03, Kota Bandung, setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujung Berung. Belum ada hasil otopsi, tapi kabar sementara Asep diduga mengalami benturan keras di kepala hingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah dalam otak.
Jumat (3/2/2017) mendiang akan dibawa ke kampung halamannya, Majalaya, untuk dikebumikan. Beberapa satpam mengantarkan jenazahnya ke rumah duka menggunakan mobil ambulan kampus, dengan diikuti puluhan satpam lainnya ke rumah duka.Mendiang Asep meninggalkan seorang istri (Dian) dan 3 orang anak. Isak tangis tak tertahan ketika mendiang Asep dimandikan oleh beberapa anggota keluarga di depan rumah duka yang berdekatan dengan masjid.
Salah satu satpam, Kun Kun Hendrawan mengaku bahwa dirinya terkejut dengan kabar duka ini. Malam sebelum kejadian, Kun Kun masih sempat berkumpul bersama mendiang Asep. “Kemarin dia sempat mengeluh sesak napas habis lari dikejar-kejar,” ujarnya. Kun Kun dan beberapa satpam lainnya memang mengetahui bahwa mendiang Asep memiliki riwayat penyakit jantung.
Puluhan satpam pun mengaku terkejut dengan kejadian ini dan mendoakan agar almarhum diterima amal ibadahnya di sisi Allah. “Gak ada satpam yang sebaik dia, pak Asep pernah hujan-hujanan beliin dan bawa bolu buat anak saya. Kita beda satu tahun, ke saya dia nyebut Aa,” ucap Kun Kun mengenang mendiang Asep, Kamis (2/3/2017).
Sudah tiga tahun almarhum bekerja di UIN sebagai pegawai non-sip, dengan jam kerja 24 jam dalam sehari, dikarenakan tempat tinggal yang jauh dengan tempat kerja. Kun Kun bersama dengan satpam yang lain akan mencoba membantu meringankan beban yang ditinggalkan mendiang Asep. Dengan cara melunasi tunggakannya di lingkungan kerja, jika memang ada.
Kejadian ini tergolong dalam kecelakan kerja, dan bukan yang pertama kalinya. Pada bulan Januari 2017 lalu, seorang satpam Asep Sapriana sempat meninggal dikarenakan mengalami sakit. Lalu, pekerja Cleaning Service di Ushuluddin, Sanusi meninggal pula dalam keadaan sakit.
Meski begitu, menjadi pertanyaan setiap satpam mengenai asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) serta BPJS Kesehatan bagi mendiang Asep. Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan tidak berlaku di UIN SGD Bandung, selain yang secara mandiri telah mendaftarkan diri.
Reporter : Muhammad Iqbal
Redaktur : Hasna Salma