Infografik

Relegasi Jangkauan Wilayah Sisdamas di Tengah Ragam Skema KKN

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Tahun ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Bandung merilis sejumlah jenis Kuliah Kerja Nyata (KKN) baru. Salah satunya adalah KKN Orda Mitra Pemerintah Daerah yang resmi diluncurkan tahun ini sebagai skema KKN terbaru.

Jenis KKN ini menarik perhatian mahasiswa, khususnya mereka yang tergabung dalam Organisasi Daerah (Orda). Tercatat, sebanyak 20 Orda turut berpartisipasi dengan total 1.218 mahasiswa yang tersebar pada kurang lebih 78 kelompok yang berbeda. Angka ini menjadikan KKN Orda sebagai KKN dengan partisipasi terbanyak setelah KKN Sisdamas.

Dari segi cakupan wilayah, KKN Orda Mitra Pemda memperluas persebaran lokasi pelaksanaan KKN tahunan UIN Bandung. Banyak lokasi baru yang disesuaikan dengan domisili masing-masing Orda, seperti halnya Ikatan Mahasiswa Minang (IMM) yang menambahkan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sebagai lokasi KKN UIN Bandung.

Lahir nya KKN Orda berkorelasi dengan menyusutnya wilayah jangkauan KKN Sisdamas. Sejumlah daerah yang sebelumnya menjadi lokasi KKN Sisdamas seperti Kab. Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, Pangandaran, Ciamis, Majalengka, Tasikmalaya dan Kuningan dan sebagian Garut kini dialihkan menjadi wilayah KKN Orda.

Kendati mengalami penyusutan wilayah yang cukup signifikan, KKN Sisdamas tetap menjadi jenis KKN dengan jumlah peserta terbanyak dengan total 4800 mahasiswa. Meskipun begitu muncul beberapa pertanyaan mengenai pelaksanaan KKN Sisdamas yang berstatus reguler tersebut.

Mahasiswa UIN menyayangkan pelaksanaan KKN Sisdamas yang dianggap kurang fleksibel dan efektif khususnya dalam penentuan lokasi KKN. Sistem war dalam pemilihan kelompok yang sebelumnya digunakan telah dihapus, digantikan dengan sistem penempatan langsung oleh pihak LP2M.

Lebih lanjut, peserta KKN Sisdamas tahun ini hanya ditempatkan di dua kabupaten, yakni sebagian wilayah Garut dan Sumedang. Dengan kata lain KKN Sisdamas menjadi KKN yang mengambil tempat “Sisaan” dari lokasi yang sebelumnya sudah dialokasikan untuk jenis KKN lain, seperti KKN Orda dan KKN Moderasi Beragama yang berlokasi di Ciwidey. 

Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai posisi dan keberlanjutan KKN Sisdamas Reguler. Apakah KKN ini hanya menjadi “opsi terakhir” bagi mahasiswa yang tidak mengambil jenis KKN lain yang terkesan lebih bergengsi? Sebut saja KKN Tematik Halal, KKN Kolaboratif, KKN Moderasi Beragama, KKN Internasional, dan sejumlah jenis KKN unggulan lainnya.

Peneliti: Faiz Al Haq/Suaka

Redaktur: Sabrina Nurbalqis/Suaka

Sumber: suakaonline.com dan surat Edaran LP2M

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas