SUAKAONLINE.COM – “Berbeda dengan kegiatan student exchange sebelumnya, student exchange yang akan berlangsung pada September-Oktober 2018 nanti seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di kampus UIN SGD Bandung berkesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Sahya Anggara dalam acara Lokakarya di Aula Student Center Lt.1, Senin (21/5/2018). Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh Global Partnership Association (GPA) dengan tajuk “Build Your Experience Through Student Exchange”.
Sahya dalam sambutannya memaparkan, GPA merupakan salah satu organisasi yang telah bergerak selama 3 tahun dalam bidang intelektual, spiritual dan sosial. Setiap tahunnya organisasi ini melaksanakan student exchange atau pertukaran pelajar ke universitas luar negeri yang telah bekerja sama diantaranya di universitas yang ada di Malaysia. Acara ini dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun yaitu antara bulan Maret-April serta September-Oktober.
“Sudah 3 tahun berjalan dan diantaranya kita sudah kerja sama dengan University of Malaya serta Universitas Selangor. Jika bulan sebelumnya sebanyak 20 mahasiswa FISIP menjadi delegasi untuk kegiatan student exchange ke Universitas Selangor, pada bulan nanti tersedia sebanyak 30 kuota untuk mahasiswa dari berbagai fakultas ikut serta kegiatan tersebut ke Universitas of Malaya,” ungkap Sahya, Senin (21/5/18)
Menurut Sahya Anggara, mahasiswa yang terpilih untuk menjadi delegasi dalam kegiatan tersebut harus lulus tes seleksi serta mampu secara keuangan. Tes seleksi tersebut meliputi nilai IPK, pembuatan essay bahasa Inggris, Forum General Discussion (FGD) menggunakan bahasa Inggris, wawancara menggunakan bahasa Inggris serta tes membaca Al-Qur’an.
Setelah berhasil menjalin kerja sama dengan UM dan Unisel kegiatan student exchange ini rencananya akan bekerja sama dengan universitas yang ada di Korea Selatan dan Peru. Dirinya pun berharap dengan adanya kegiatan student exchange ini mampu menjadi motivator untuk mahasiswa dalam segala hal. “Saya harap ini bisa jadi motivator bagi mahasiswa dalam perkembangan proses belajar dan attitude serta jadi motivator bagi mahasiswa agar terbiasa berbicara bahasa Inggris setiap harinya,” paparnya.
Turut hadir pula pemantik dalam Lokakarya, Rina Ayu, menurutnya bisa mengikuti student exchange atau menjadi mahasiswa internasional itu bukan tentang keberuntungan, tapi tentang bagaimana kita merancang strateginya.
Sementara itu, guna membakali mahasiswa dalam mempersiapkan kegiatan student exchange tersebut menuturkan bahwa untuk mampu mengikuti kegiatan tersebut diperlukan adanya strategi. Terdapat dua strategi inti yang mampu menjadi kunci untuk mampu mengikuti student exchange dan menjadi mahasiswa internasional.
“Pertama yaitu setting your goals. Dalam menyusun strategi menentukan sebuah tujuan mahasiswa harus mampu membuat dua skala, yaitu skala keinginan dan skala keharusan. Kedua yaitu knows what to do. Maksudnya ialah mahasiswa harus tau hal apa yang harus dilakukan, seperti mencari informasi, memulai tahap demi tahap, pantang menyerah dan menentukan deadline,” pungkasnya.
Diakhir pemaparannya, Rina Ayu berbagi mengenai pengalaman pribadinya dan beragam keuntungan yang mampu diperoleh mahasiswa setelah mengikuti kegiatan student exchange yang diharap mampu memotivasi mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Keuntungan-keuntungan tersbeut diantaranya, mampu memperoleh ilmu dan suatu hal yang baru, mampu memperbaharui diri dalam berbahasa, mampu mengembangkan diri serta mampu menjadi pertimbangan dalam melanjutkan studi dan memperoleh pekerjaan.
Reporter : Dhea Amellia
Redaktur: Elsa Yulandri