Kampusiana

6.637 Mahasiswa Baru Mengikuti PBAK 2019

Pembukaan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) dengan tema “Moderasi Beragama dalam Menyongsong SDM Unggul Indonesia Maju” di Aula Anwar Musaddad, Senin (26/8/2019). (Syifa Nurul Aulia/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – ”Anda semua patut berbangga karena mulai hari ini sah menjadi bagian dari UIN SGD Bandung. Sebanyak 6.637 diterima menjadi mahasiswa baru,” sambut Rektor UIN SGD Bandung dalam sidang senat terbuka hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Aula Anwar Mussadad, Senin (26/8/2019).

Sama seperti tahun sebelumnya, agenda acara sidang senat terbuka PBAK 2019 dibagi dalam dua hari yang masing-masing terdiri dari empat fakultas. Hari pertama untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Sains dan Teknologi, Syariah dan Hukum, dan Fakultas Adab dan Humaniora. Sedangkan untuk hari kedua, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Psikologi, Dakwah dan Komunikasi, dan Ushuluddin.

Mengusung tema “Moderasi Beragama dalam Menyongsong SDM Unggul Indonesia Maju”, Mahmud menyampaikan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Dan ia menginginkan agar mahasiswa baru UIN SGD Bandung sebagai warganegara yang baik bisa menjaga komitmen untuk bersinergi demi kemajuan Indonesia.

Ditambah dengan era revolusi 4.0 yang mengharuskan setiap warganegara bukan hanya pandai dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kreatifitas agar bisa berkolaborasi dengan yang lainnya untuk menambah wawasan berpikir. Ia memastikan jika mahasiswa memiliki kompetensi itu, maka keeksisan dan kesuksesan dimasa depan bisa diraih dengan mudah.

“Tidak cukup Anda pintar di akademik saja, tetapi Anda juga harus cerdas memanfaatkan potensi untuk terus berpikir kreatif dan berkolaborasi dengan yang lain diluar jurusan. Saya yakin, Anda akan eksis dan sukses di masa depan,” jelas Mahmud dengan lantang.

Mahasiswa baru jurusan Ilmu Politik, Rizal Muhammad Kadarsyah menanggapi kegiatan PBAK 2019, yang menurutnya banyak menambah pengalaman baru dan seru. Bisa mempunyai teman dari dalam kota atau luar kota bahkan luar provinsi sangat menarik bagi Rizal, karena ia bisa memperluas relasi pertemanannya juga mengenal budaya yang beragam.

Dalam agenda penyampaian materi ia merasa sedikit bosan dan mengantuk. Ditambah dengan posisi tempat duduk laki-laki berada diatas yang menyebabkan suara tidak begitu jelas dan sedikit menggema. Namun ia mengatakan bahwa pengambilan tema materinya sudah sangat merepresentasikan UIN SGD Bandung melalui visinya, yaitu wahyu memandu ilmu sebagai paradigma keilmuan.

“Sesuai dengan tema besarnya moderasi, banyak juga dijelaskan gimana caranya menghindari organisasi yang radikal, sih. Semoga kedepannya UIN SGD Bandung bisa kami harumkan namanya dimasa yang akan datang dengan prestasi.” pungkasnya via daring.

Reporter : Lia Kamilah

Redaktur : Harisul Amal

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas