Advertorial

HMJ Tasawuf Psikoterapi Gelar Workshop Hidroponik

Pemilik Strawhat Integrated Farming, Fatima menjelaskan tentang jenis-jenis tanaman hidroponik dan cara perawatannya dalam Workshop Hidroponik yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tasawuf Psikoterapi di Integrated Farming, JI. Anyelir 1 No. 56, Kota Bandung, Jumat (13/6/2025). (Foto: Arif Hakim/Magang)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tasawuf Psikoterapi (TP) bersama Strawhat  Integrated Farming menggelar workshop Hidroponik yang bertempat di Integrated Farming, Jl. Anyelir 1 No. 56,  Kota Bandung pada Jumat (12/6/2025). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Milad ke-27 Jurusan TP sebagai media edukasi bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan di bidang pertanian.

Acara ini merupakan acara tahunan jurusan TP dalam perayaan milad. Berbeda dengan tahun sebelumnya, workshop hidroponik menjadi inovasi baru untuk turut memeriahkan acara Milad. Ketua pelaksana, Zidni menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk upaya jurusan untuk mewadahi potensi mahasiswa yang memiliki skill non-linear dengan jurusan, khususnya di bidang pertanian.

“Dengan ilmu menanam dengan teknik hidroponik seseorang dapat dengan mudah mengaplikasikannya di rumah, hidroponik ini bisa jadi solusi bisnis jangka panjang yang menjanjikan,” ujarnya, Jumat (12/6/2025). Hal ini juga sejalan dengan mentor workshop, Fatimah mengatakan acara ini juga sebagai wadah guna melengkapi teori penanaman hidroponik yang sering berbeda dengan praktek.

Ia juga menjelaskan bahwa efisiensi lahan yang ditawarkan oleh metode ini sangat cocok untuk dijadikan pilihan ideal bagi mereka yang ingin bertani namun memiliki keterbatasan pada luas lahan yang tersedia. “Hidroponik juga memberikan kualitas yang lebih sehat dengan tidak menggunakan chemical berbahaya di dalam sayurannya,” tambahnya.

Selain itu, dengan menggunakan metode ini, dalam realisasinya tidak lagi menggunakan pestisida yang dinilai dapat menyebabkan berbagai penyakit. “Sayuran hidroponik menggunakan alternatif lain untuk penggunaan pestisida dengan alternatif alami seperti minyak rosemary, daun nimba, dan bawang putih,” tanggap pemilik Strawhat itu.

Melalui konsep hidroponik, bertani tidak lagi bergantung pada media tanah dan dapat dikolaborasikan dengan berbagai aspek. “Pertanian kini telah berkembang dan dapat dilakukan dengan cara yang lebih modern. Bukan lagi hal yang asing, banyak negara maju sudah mulai menanam dengan konsep hidroponik,” tutupnya.

Antusias peserta dalam workshop ini tercermin oleh salah satu mahasiswa Pendidikan Biologi, Jasmin yang merasa senang telah mengikuti workshop ini.  “Insight yang aku dapetin banyak banget dari penjelasan tadi, apalagi soal alternatif pestisida alami yang lebih sehat, terus juga ditambah dengan bisa liat langsung jenis sayurannya, aku jadi tahu proses pembuatan hidroponik di rumah itu gimana,” tanggapnya.

Menutup Workshop, Zidni berharap kegiatan ini dapat menjadi program berkelanjutan di masa depan dan menarik banyak antusiasme dari berbagai kalangan dengan jangkauan yang lebih luas. Ia juga menyatakan keinginannya agar workshop ini dapat terus berkembang dan diminati oleh para peserta di tahun-tahun mendatang.

 

Reporter: Rizky Tauhid Amalia/Magang

Redaktur: Mujahidah Aqilah/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas