Kampusiana

FTK Segera Bangun Laboratorium Percobaan

Gedung Kuliah Laboratorium Madrasah Fakultas Tarbiyah dan keguruan (FTK) yang akan di gunakan untuk pembelajaran siswa dasar/ Madrasah Ibtidiyah (MI) baru di tahun 2018 mendatang, Senin (27/3/2017). (Sabda Nur Alam/ Magang).

SUAKAONLINE.COM – Tahun 2018 UIN SGD Bandung akan mempunyai sekolah pendidikan dengan konsep operasional Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Pembangunan Lab percontohan ini berfungsi sebagai tempat praktik mahasiswa, dan hasil uji coba penelitian dalam bidang pendidikan. Laboratorium ini direncanakan akan launching bulan Januari atau Februari 2018, dan mulai membuka pendaftaran di tahun ajaran baru Juli 2018.

Menurut Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung, Tedi Priatna, laboratorium percontohan ini akan dibuka untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) terlebih dulu, karena kapasitas yang masih belum memungkinkan. “Ya, maunya MI, MTS, dan Aliyah. Tapi kan kita harus mengukur kapasitas. SD/MI saja belum mulai,” ujarnya, Selasa (4/4/2017).

Namun sejauh ini sudah banyak yang dilakukan oleh pihak UIN SGD Bandung. Dari mulai penelitian tentang model pengembangan madrasah laboratorium, konsep pembelajaran, perangkat, kurikulum, dan Standar operasional prosedur (SOP).

Tedi menyebutkan bahwa, tenaga pendidik yang akan menjadi guru disana berasal dari mahasiswa jurusan PG – MI yang terseleksi dan terlatih, namun tetap dalam dampingan dosen pendamping. Wakil Dekan I Fakulltas Tarbiyah dan Keguruan, Aan Hasanah, menambahkan bahwa, tahun 2017 hal ini baru akan disosialisasikan kepada khalayak dan untuk memulai perekrutan guru MI.

Aan juga menambahkan, model kelas ini akan berbasis kelas interaktif yang akan di isi oleh 24 – 25 siswa MI setiap kelasnya. Karena ini adalah kelas model percontohan yang tidak bisa menampung lebih dari kapasitas yang disediakan.

Sejauh ini belum ada perhitungan biaya untuk masuk Jurusan MI di UIN SGD Bandung, karena harus melihat kondisi lingkungan sekitar dan memiliki perencanaan yang baik. “Kalau dari biaya kan harus ada dari kemampuan lingkungan sekitar. Jadi rencana pendanaan itu membutuhkan suatu perencanaan yang baik,” tambahnya.

Tedi mengharapkan dukungan yang kuat dari mahasiswa, dengan cara ikut mengimplemetasikan dan berpartisipasi dalam sekolah percontohan ini. “Karena berbicara guru itu bukan hanya teoritis, harus ada dan tau praktik di lapangan itu seperti apa,” pungkasnya.

 

Reporter : Sabda Nur Alam/ Magang 

Redaktur : Hasna Salma

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas