Kampusiana

Hasyim Muzadi Ajak Mahasiswa Moderasi dalam Beragama

Hasyim Muzadi

Hasyim Muzadi (berbaju putih) saat melakukan foto bersama para narasumber dan tamu undangan usai acara seminar nasional tentang Kerukunan Umat Beragama, di Auditorium UIN SGD Bandung, Rabu (25/2/2015). (Moh. Fathurrohman/Magang)

SUAKAONLINE.COM – Keberagamaan di Indonesia sangatlah berbeda dengan negara lain. Ada dua sisi yang harus diketahui tentang keberagamaan, yaitu ajaran agama secara normatif dan dinamika dalam problematika agama.

Demikian disampaikan oleh mantan ketua umum PBNU, Hasyim Muzadi dalam acara Seminar Nasional tentang Kerukunan Umat Beragama yang diadakan oleh Fakultas Ushuludddin, di Auditorium utama UIN SGD Bandung, Rabu (25/2/2015) siang.

Dalam kesempatan tersebut Hasyim menerangkan beragama itu tidak perlu fanatik yang nantinya dapat melahirkan kekerasan terhadap agama lain. “Dalam beragama, ada penjagaan eksistensi dan toleransi, atau saya bahasakan menjadi moderasi.”

Hasyim juga mengungkapkan adanya perbedaan-perbedaan dalam beragama, diantaranya adalah ritual dan teologi. Meski berbeda, dia mengharapkan mampu mengalir sehingga menciptakan kemanusiaan di dalamnya.

“Semoga kita, khususnya mahasiswa mampu menjaga toleransi dan eksistensi dalam beragama. Jangan bereksistensi tanpa bertoleransi dan jangan bertoleransi tanpa eksistensi,” harap anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu kepada ratusan peserta seminar yang memenuhi auditorium tersebut.

Senada dengan Hasyim Muzadi, Frans Magnis Suseno juga sependapat bahwa kerukunan beragama itu bisa dengan bertoleransi lewat komunikasi. “Jalin komunikasi, bangun komunikasi di manapun kita berada agar kita saling mengenal sehingga menimbulkan kerukunan,” tegas tokoh Katholik itu.

Reporter : Moh. Fathurrohman/Magang

Redaktur : Robby Darmawan

3 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas