Kampusiana

Keterbatasan Kampus 1, PBAK 2023 Memakai Banyak Tempat

Beberapa mahasiswa baru duduk dan berbaring di dalam Masjid Ikomah, kampus 1 UIN SGD Bandung, Senin (28/8/2023). Penuhnya aula yang disediakan pada acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), membuat mereka memilih masjid sebagai tempat untuk duduk dan beristirahat. (Foto: Rafi Taufiqurrahman/Suaka).

SUAKAONLINE.COM  – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang digelar pada tanggal 28-30 Agustus 2023 dengan jumlah 7.406 mahasiswa baru. Dengan banyaknya jumlah mahasiswa baru yang diterima oleh UIN SGD Bandung, membuat kegiatan ini harus dibagi pada tiga lokasi, yaitu Gedung Anwar Musaddad sebagai lokasi pusat, Taman Tugu Kujang dan Gedung Abjan Soelaeman.

Kendati demikian, masih banyak mahasiswa baru yang tidak mendapatkan tempat karena penuh dan memilih untuk duduk di tempat yang yang bukan disediakan panitia, seperti masjid, halaman pusat bahasa, dan halaman lecture hall. Peserta PBAK dari jurusan Ilmu Politik, Azki Maula mengatakan bahwa ia memilih untuk duduk di tempat yang bukan disediakan oleh panitia karena sudah penuh.

Ia juga menyampaikan bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya gedung masih menjadi masalah dalam PBAK kali ini. Azki juga merasa tujuan dari PBAK sendiri tidak tersampaikan kepadanya dan bahkan ia tidak mengetahui tema dari PBAK tahun sekarang.”Lebih ke gedung sih, tempat-tempat buat mahasiswa duduk, jadi mahasiswa lain gak keliaran kayak gini,” ujarnya, Senin (28/8/2023).

Sejalan dengan yang disampaikan Azmi, peserta PBAK dari Jurusan Matematika, Ruwaida Nurrahmah juga merasa bahwa kegiatan PBAK ini masih sangat kekurangan ruang yang bisa menampung seluruh mahasiswa baru untuk ditempatkan di satu lokasi. Di samping itu, Ruwaida yang memiliki kesempatan untuk duduk di Aula Anwar Musaddad merasa rangkaian PBAK terkesan monoton. 

Karena hal tersebut, banyak mahasiswa baru yang merasa jenuh memilih untuk keluar meninggalkan aula dan kondisi menjadi tidak kondusif. “Maba kan excited (Bersemangat -red) , baru pertama kali mengalami yang seperti ini, jadi menginginkan hal yang seru, tapi ternyata pbak nya monoton dan tidak menyenangkan, seharusnya panitia membuat pbak ini menyenangkan dan mahasiswa yang di dalam tetap duduk di tempatnya,” ungkapnya, Rabu (30/8).

Menanggapi keluhan tempat, panitia sekaligus Presiden Mahasiswa (Presma) UIN SGD Bandung, Arya Pradana mengungkapkan bahwa pihak panitia sudah memberikan tempat bagi mahasiswa untuk mengikuti PBAK secara khidmat dengan menjadikan Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Aula Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) sebagai tambahan tempat kegiatan PBAK.

Arya juga menambahkan bahwa keterbatasan ruang untuk PBAK masih menjadi bahan evaluasi yang harus ditangani. “Mahasiswa baru khususnya sudah di persiapkan juga sekarang memakai empat gedung sekaligus, Anwar, Abjan, Aula FEBI maupun Aula FISIP. Kenapa empat sekaligus, karena memang keterbatasan ruangan,” katanya, Senin (28/8).

Selain itu, ia mengatakan bahwa kegiatan ini penting bagi mahasiswa baru, maka pihak panitia sudah berusaha menjaga kekondusifan acara dengan menahan mahasiswa baru yang mencoba keluar untuk meninggalkan aula. “Karena pengenalan budaya akademik ini sangat penting, khususnya bagi keberlangsungan mahasiswa itu sendiri selama berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” tutupnya.

Reporter: Nia Nur Fadillah/Suaka

Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas