
Salah satu fasilitas toilet yang berada di gedung Student Centre (SC) UIN SGD Bandung yang digunakan bersama antara mahasiswa dan mahasiswi. (dok. SUAKA/Ricky Priangga Subastiyan).
SUAKAONLINE.COM – Hampir tiga minggu, Gedung Student Center (SC) UIN SGD Bandung mengalami krisis air dan listrik. Beberapa toilet di dalam gedung bahkan tidak digunakan sebagaimana mestinya. Mahasiswa pengguna SC mengeluhkan tidak berfungsinya fasilitas yang dapat menganggu kenyamanan kegiatan mahasiswa.
Mahasiswa jurusan Sosiologi, Lygar Arisma mengeluhkan fasilitas SC yang seringkali tidak berfungsi, seperti toilet yang tidak ada air dan tidak adanya aliran listrik. Lygar juga menyayangkan toilet perempuan yang seringkali dipakai laki-laki, karena toilet laki-laki tidak dapat digunakan.
Menurutnya, perempuan merasa risih saat hendak shalat dan ada laki-laki yang ikut berwudhu ke dalam toilet perempuan. Keresahannya lainnya, air di SC tidak ada sama sekali saat mahasiswa hendak menggunakannya. “Kadang toiletnya jadi bau kalau tidak ada air, kalau soal listrik, itu juga kebutuhan,” jelas Lygar, Sabtu (10/12/2012).
Senada dengan Lygar, Mahasiswa jurusan Jurnalistik, Dea Damara juga membenarkan jika toilet laki-laki tidak berfungsi. Bukan hanya toilet, air di dalamnya pun nyaris tidak ada selama beberapa minggu ke belakang. Dea menambahkan bahwa pihak kampus sudah ada usaha untuk memperbaiki. “Kalau mahasiswanya tidak bisa menjaga, akan sering terjadi kerusakan,” ujar Dea.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, UIN SGD Bandung, Ramdan mengatakan bahwa kerusakan toilet terjadi karena saluran air yang tersumbat oleh lumpur. Menurutnya, perbaikan sudah dilakukan sejak Senin (4/12/2016) lalu.
Perihal tidak adanya aliran listrik, Ramdan mengatakan bahwa tidak ada laporan mengenai hal tersebut. Dirinya menambahkan, perbaikan listrik memiliki ruangan khusus, yakni ruang panel yang berada di lantai satu SC dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk perbaikan.
Selain itu, Ramdan menyayangkan mahasiswa yang menggunakan SC tanpa ada rasa memiliki. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu faktor rusaknya fasilitas SC. Bukan hanya sampah yang berserakan dikamar mandi, disetiap ruang kesekretariatan juga sering didapati barang-barang pribadi yang seharusnya tidak disimpan di SC.
“Inginnya sama-sama menjaga, kerjasama, karena dipakainya juga bersama. Masih sering dikontrol. Kalau masih belum berfungsi dengan maksimal, baik air atau listrik, bisa dilaporkan kebagian umum.” tandas Ramdan saat ditemui diruang kerjanya.
Reporter : Awallina Ilmiakhanza
Redaktur : Edi Prasetyo