
Anak-anak panti asuhan Ar-Rahman Rosada berfoto bersama mahasiswa Jurusan SPI UIN SGD Bandung usai melakukan aksi Hands of Wall. Kegiatan ini sebagai simbol dari seni dan merupakan bukti kepedulian terhadap sesama yang dilakukan di halaman Panti Asuhan yang terletak di Jalan Cibiru Tonggoh, No.2, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Minggu (6/3/2016). (Hasna Salma/ Magang)
SUAKAONLINE.COM – Kepedulian mahasiswa UIN SGD Bandung menyantuni anak-anak yatim piatu belum berhenti. Setelah Jurusan Muamalah, Bidang Seni Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEM-J) Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Bandung juga mengadakan kegiatan santunan anak yatim piatu guna meningkatkan rasa kepedulian, menumbuhkan jiwa sosial dan rasa empati.
“Kalau dari pribadi aku itu suka banget tolong anak-anak yang notabene enggak ada orang tuanya, dan ingin menumbuhkan rasa empati dan simpati. Jadi aku pribadi dan SPI pengen bikin konsep acara kaya gini,” ujar ketua pelaksana kegiatan Anisa Aulia, Minggu (6/3/2016).
Kegiatan ini dilaksanakan di Yayasan Panti Asuhan Ar-Rahman Rosada yang terletak di Jalan Cibiru Tonggoh, No.2, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Minggu (6/3/2016). Menurut Anisa saat ini sudah jarang orang yang memiliki rasa empati sehingga perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang mampu menstimuli kepedulian masyarakat, terutama mahasiswa.
Anisa sangat berterimakasih kepada para donatur di Kampus yang mau menyisihkan sedikit uangnya untuk berbagi. “Respon dari para donatur atau pun masyarakat lingkungan Kampus juga bagus banget. Terbukti ketika pengumpulan dananya. Kita menggunakan panggung terbuka, keliling kampus menggalang dana, dan juga menjual berbagai macam barang,” ujar Anisa.
Dari penggalangan dana tersebut, terkumpul dana sebesar 1,4 juta, yang kemudian didonasikan seluruhnya ke panti asuhan tersebut. Anisa mengaku awalnya akan melakukan santunan ke tiga yayasan berbeda, namun kurangnya persiapan panitia, rencana tersebut harus urung.
Ia juga berharap baik mahasiswa SPI atau pun mahasiswa UIN Bandung lainnya bisa kembali melakukan kegiatan santunan seperti ini. “Dan saya berharap banyak lagi selain kita yang melakukakn kegiatan seperti ini selain SPI,” ujar Anisa diakhir perbincangan.
Pembimbing sekaligus pengelola panti asuhan, Siti merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Ia mengakui sudah lama tidak ada donatur yang datang untuk membantu. Sehingga biaya sehari-hari kebutuhan panti hanya mengandalkan gaji ketua yayasan saja.
“Biasanya kami dari pihak yayasan menggunakan uangnya untuk biaya sekolah mereka, ada juga yang digunakan untuk memperbaiki fasilitas yayasan. Kalau untuk donator dulu ada, tapi untuk beberapa tahun ini enggak ada, jadi cuma mengandalkan dari gaji Bapak dan Ibu aja (saya), ujar Siti.
Siti juga berharap akan selalu ada kegiatan-kegiatan sosial seperti ini lagi yang melibatkan panti asuhan. Seberapa pun, lanjut Siti bantuannya akan sangat membantu anak-anak yatim piatu maupun duafa yang ada disana.
Hingga saat ini tercatat ada 53 anak yang tinggal di panti asuhan Ar-Rahman Rosada. Lima belas diantaranya tinggal jauh dari orang tuanya. Sementara 38 lainnya merupakan anak-anak yatim, piatu, dan duafa.
Reporter: Hasna Salma/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi