
Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bandung ricuh dengan polisi saat melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jumat (21/11/2014). (Firman Wicaksana/Tribun)
SUAKAONLINE.COM – Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bandung mengalami luka-luka akibat ricuh dengan polisi saat melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jumat (21/11/2014). Sedikitnya, 14 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit akibat pukulan benda tumpul oleh oknum polisi.
Ketua HMI Jawa Barat, Ali Santosa, mengatakan korban bentrok sudah dilarikan ke Rumah Sakit Halmahera Bandung. Kebanyakan korban menderita luka sobekan dan memar di tubuh. “Ada juga yang tangannya patah,” katanya.
Menurut Ali, saat aksi berlangsung, anggota Kepolisian Resor Kota Bandung yang mengamankan jalannya aksi bertindak agressif. Padahal aksi tersebut sudah mendapat izin dari pihak berwajib. “Kami dipukuli, ditendang dan dikejar-kejar polisi lalu dimaki-maki dengan kata-kata kotor. Padahal kami manusia berpendidikan, tak mungkin melakukan tindak anarkis,” ujarnya.
Dari pantauan Suaka, saat kejadian, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) UIN SGD Bandung, Syarief Saefulloh juga ikut melakukan aksi. Ia juga menjadi korban bentrokan, dan dirawat di rumah sakit karena menderita luka memar di kepala.
Ali turut menyayangkan kejadian itu terjadi dan berharap ada evaluasi di tubuh kepolisian. “Jadi saya harap pihak kepolisian harus tahu bagaimana mengamankan aksi mahasiswa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Komisaris Besar Polisi Angesta Romano Yoyol, berjanji akan menindak anak buahnya jika terbukti melakukan tindakan di luar prosedur yang berlaku.
“Saya akan periksa dulu baik dari mahasiswa maupun anggota. Apabila anggota kami bersalah kami akan berikan sanksi,” katanya ketika menjenguk para korban.
Demonstrasi dimulai pukul 14.00 di depan Kantor DPRD Jawa Barat. Sekitar 120 orang dari HMI Kota Bandung menuntut BBM bersubsidi untuk diturunkan kembali. Mereka berasalan, saat ini harga minyak dunia sedang turun dan akan berdampak kepada masyarakat berpenghasilan kecil.
Reporter : Iqbal Tawakal
Redaktur : Adi Permana