SUAKAONLINE.COM — Penylenggaraan Seminar Nasional Pariwisata Nasional pun disambut baik Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, yang pada kesempatan tersebut menjadi keynote speech. Sapta memaparkan kebijakan-kebijakan yang melandasi terciptanya Pariwisata Syariah berlandaskan Al Qur’an dan Assunnah.
Milad ke-20, jurusan Muamalah yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Syari’ah dan Hukum, Rabu (16/4). Mengusung tema “Building Indonesia as Center of Sharia Tourism In The World”, Muamalah ingin berkontrubisi dalam membumikan Pariwisata berbasis Syaria’ah di Indonesia umumnya dan khususnya di tatanan kampus kepada mahasiswa. Hal demikian dikemukakan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum.
“Kami siap mengawal dan mensukseskan program adiluhung pariwisata kreatif berbasis syariah, untuk menjelma menjadi kemaslahatan,” papar Oyo Sunaryo Mukhlas.
Pariwisata Syariah (Islamic tourism ) akan menjadi tren baru pariwisata di dunia karena berpotensi sangat besar, dengan jumlah muslim di dunia mencapai 1,6 miliar dari jumlah total populasi masyarakat dunia yang mencapai 6,8 miliar.
Mencapai 25% masyarakat muslim dunia itu memiliki pengaruh dalam bidang ekonomi, di antaranya meliputi sektor industri makanan dengan sertifikat halal food, industri keuangan dan asuransi, obat-obatan dan kosmetik, traveler, serta industri pakaian. Jika hal itu dikelola dengan baik dengan mengembangkan pariwisata syariah, maka perekonomian Islam akan melaju pesat.
“Dengan terus mensosialisasikan dan mengkampanyekan Pariwisata Syariah kepada masyarakat luas, bertujuan menciptakan keterbukaan masyarakat terhadap Pariwisata syariah,” tutur Sapta saat mengakhiri pembicaraannya
Reporter : Fatia Ruhbaniyah, Adam Rahadian/Magang
Redaktur : Adi Permana