Kampusiana

Budiyono : Satpam UIN Bandung Dinilai Belum Profesional

Puluhan Satuan pengaman (Satpam) UIN Bandung melakukan udiensi dengan pihak PT Masadenta di Aula Abjan Soelaeman,  Senin (13/2/2017). Audiensi ini membahas tentang kejelasan status, upah, dan fasilitas yang dinilai tidak transparan yang diterima oleh Satpam UIN Bandung. Seperti tidak adanya transparasi dalam struk gaji, berdasarkan informasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tunjangan yang seharusnya diterima Satpam jumlahnya sebesar Rp. 2.375.000 tetapi yang diterima satpam UIN hanya Rp. 2.050.000, melalui rekening Satpam. (SUAKA/ Elya Rhafsanzani).

SUAKAONLINE.COM – Komandan regu Satuan pengamanan (Satpam) UIN SGD Bandung, Budiyono, menyayangkan sikap personil satpam yang belum memiliki profesionalitas dan loyalitas yang baik. Setiap personil satpam, dituntut untuk profesional demi pelayanan keamanan yang baik.

“Saya mengakui bahwa satpam dinilai belum profesional, belum sama sekali,” kata Budiyono Senin (13/2/2017). Ia mengatakan bahwa satpam harus memiliki sertifikat mengikuti Gada pratama yang merupakan latihan dasar wajib bagi calon anggota satpam, yang diselenggarakan oleh Polda.

Menurut Budiyono, satpam bukan hanya dilihat dari seragamnya, tetapi dilihat dari sikap dan profesionalitasnya. Perlu kesadaran dari dirinya sendiri bahwa itu penting baginya, “karena saya yakin setelah keluar dari sini, melamar kerja ketempat lain, akan sulit diterima jadi satpam karena tidak punya sertifikat itu,” ungkapnya.

Menurut Budiono dari seluruh personil satpam yang berjumlah 75 orang, baru 4 orang yang sudah tersertifikasi. Meski begitu, beberapa satpam merasa biaya untuk mengikuti sertifikasi Gada pratama dinilai mahal. Biaya Rp.2.500.000 dinilai mahal karena pihak perusahaan hanya membiayai Rp.1.000.000, itu pun dengan pemotongan gaji. Sisa Rp.1.500.000-nya diserahkan kembali pada satpam itu sendiri.

Masalah ini muncul ketika beberapa hari lalu, terdapat pemaksaan untuk menandatangani penerimaan fasilitas seperti seragam satpam. Namun, satpam menolak dan merasa tersinggung telah diancam. Ancaman itu berupa tidak diberikan uang jaga malam bis Kuliah Kerja Nyata mahasiswa senilai Rp.100.000 sampai dengan ancaman dikeluarkan.

Sebelumnya satpam sempat merasa bingung, dan tersinggung bahwa satpam UIN Bandung adalah pegawai perusahaan. Namun Budiyono menerangkan bahwa satpam adalah pegawai perusahaan. “UIN itu hanya pengguna, sedangkan perusahaan adalah penyedia jasa. Jadi jelas bahwa satpam adalah bagian dari perusahaan,” tutup Budiyono.

 

Reporter : Muhammad Iqbal

Redaktur : Hasna Salma

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas