Kampusiana

Silang Selimpat Pendaftaran KKN 2024, LP2M Berikan Klarifikasi

Dok. Suaka

SUAKAONLINE.COM – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LP2M) melalui laman instagramnya mengumumkan bahwasannya pendaftaran KKN Sisdamas 2024 resmi dibuka per tanggal 15 Juni 2024. Sehari menjelang pendaftaran, beredar kabar terkait dengan kuota lokasi KKN telah terisi oleh prodi tertentu. Sontak hal tersebut menimbulkan berbagai spekulasi. Termasuk adanya dugaan penempatan yang dilakukan melalui orang dalam (ordal) dari khalayak mahasiswa 2021 di grup-grup Whatsapp.

Menanggapi kegaduhan yang terjadi, Ketua Pelayanan Kepada Masyarakat (PKM) UIN Bandung, Aep Kusnawan menjelaskan tim ahli KKN Sisdamas telah mempertimbangkan bahwa penempatan mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) pada beberapa kelompok dilakukan atas dasar mahasiswa jurusan PMI sudah memahami metode pemberdayaan masyarakat, di satu sisi, tidak semua peserta KKN berasal dari rumpun sosial.

“Keberadaan mahasiswa PMI diharapkan mereka dapat menjadi co-host antara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dengan mahasiswa. Harapannya agar KKN ini berjalan tidak semata-mata dari nol melainkan juga bisa dibantu oleh mereka yang pernah mendapatkan mata kuliah terkait dengan pemberdayaan masyarakat ini,” ujarnya Sabtu (15/6/2024).

Pembentukan DPL ini nantinya akan membantu sosialisasi dan pembekalan KKN yang akan dilakukan setelah masa pendaftaran KKN Sisdamas 2024 berakhir. Diharapkan sosialisasi melalui kelompok-kelompok kecil dengan DPL akan lebih efisien secara ruang dan waktu. Alasan LP2M mengalami banyak keterlambatan juga berkaitan dengan persiapan hal lain, yakni amanat Kemenag yang menunjuk UIN Bandung sebagai Tuan Rumah KKN Moderasi Beragama tahun ini.

Aep juga menaggapi pertanyaan dan spekulasi lain, berkaitan dengan juknis yang sampai saat ini belum muncul. “Jadi juknis yang belum kita publish menunggu keputusan dari Kemenag. Untuk kemudian diimplementasikan di juknis ini, saya sedang menginput poin-poin pentingnya. Tapi secara umum, pada KKN Sisdamas ini polanya hampir sama dengan tahun sebelumnya, apalagi kita sudah memiliki pengalaman sebelumnya, info lebih lanjut akan didapatkan dari masing-masing DPL, ” hematnya.

Terkait pertanyaan dan spekulasi yang beredar, Suaka mewawancarai mahasiswa PMI, Adhinda Desthyani, tentang sosialisasi dan penempatan ia mengaku tidak mendapatkan sosialisasi secara resmi melalui LP2M. Adapun informasi tentang penyebaran mahasiswa PMI ke beberapa kelompok KKN beserta dengan tugasnya, hanya Adhinda dapatkan dari jurusan dan pembicaraan non formal dengan kakak tingkat  pada saat kegiatan Pelatihan Lapangan (PLT).

Adhinda pun menanggapi perihal spekulasi dalam penempatan mahasiswa PMI terkait lokasi KKN. “Penempatan yang didahulukan memang hasil kesepakatan dan visi bersama pihak-pihak kampus yang terkait, dan itu (penempatan desa -red) diluar sepengetahuan mahasiswa PMI, kami pun tidak bisa memilih lokasi KKN sesuai keinginan. Jurusan PMI adalah jurusan yang telah melakukan kegiatan PLT selama 40 hari yang juga dilakukan di desa, yang mana hal itu juga menjadi representatif KKN Sisdamas, “

Lebih lanjut, Adhinda menanggapi bahwa tidak semua mahasiswa PMI terdapat dalam kelompok KKN, mengingat jumlah mahasiswa PMI yang hanya berjumlah sekitar 130 orang. Hal tersebut tidak sebanding dengan keseluruhan kelompok KKN yang berjumlah 444. Adhinda berharap kedepannya sosialisasi dapat memberitahukan seluruh mahasiswa UIN Bandung, supaya tercipta KKN yang saling bersinergi dan minim akan misinformasi.

Reporter: Elsa Adila Rahma/Suaka

Redaktur: Zidny Ilma/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas