Epaper

Tabloid Edisi 9 Desember 2012

TABLOID NO.9/ TAHUN XXVI/ EDISI DESEMBER 2012

EDITORIAL

Quo Vadis Aktivis Kampus?

9Sebuah perguruan tinggi dapat dikatakan ideal apabila terletak tatanan sistem administrasi kampus yang bersih; penuh dengan dosen berdedikasi; dan sesak oleh proses dialektika keilmuan para aktivis mahasiswanya. Adalah mereka: pejabat kampus, dosen dan tentunya mahasiswa yang menjadi indikator maju atau setidaknya sebuah perguruan tinggi.

Namun, apabila kita sudi bercermin, menilik kepada sisi gelap realitas yang ada di kampus kita, berangan menemukan tatanan kampus yang idela nampaknya masih sangat sulit untuk digapai. Dengan kondisi para aktivis mahasiswa kita yang nyaris tak ada yang dapat dilakukan selain berkoar. Menuntut dengan bias tuntutan dan saling gontok ketika melihat lahan basah. Semakin terjal kiranya kampus ini menuju kata ideal.

Lahan kekuasaan mahasiswa, cenderung disalahartikan oleh para aktivis kampus. alih-alih sebuah pembelajaran politik, politik praktislah yang kerap terjadi dalam pemerintahan mahasiswa. yang terjadi aktibis kampus malah mandul menciptakan academic atmosphere di kalangan aktivis kampus kita.

Hingga muncul kesimpulan, bahwasanya sebagian aktivis kampus kita memiliki kepentingan lain yang tak ada hubungannya dengan kemaslahatan mahasiswa pada umumnya.

Belum lagi dengan wahana keilmuan kita yang nyaris tak berbuah. Ironis, melihat skripsi-skripsi mahasiswa yang hanya berakhir dipojokan perpustakaan yang angker, dosen-dosen hanya berjualan kicau yang nyaris tak begitu nyaring, program pengabdian kepada masyarakat pun kiranya hanya menjadi musiman belaka.

Dalam posisi seperti ini, bijaknya tak perlu ada yang dikambing-hitamkan. Solusi berada dalam sikap dan kesadaran setiap elemen yang mengendarai kampus ini. Sinergitas sagat diperlukan, mengemas orientasi bersama, mewujudkan kampus yang bersih dan demokratis.

Lalu pertanyaannya adalah “Kemanakan arah aktivis mahasiswa kini?” tak ada jawaban yang pasti memang. Hanya tiggal bagaimana kita memaknai kembali tatah dari seorang mahasiswa itu sendiri; menjadi subjek kritis yan gperlahan mampu membawa bangsa ini dari keterbelakangan. Mengumpulkan kembali suatu yang sempat hilang hingga kita dapat mengembalikan peran kampus menjadi tonggak peradaban.

DOWNLOAD DI SINI

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas