Epaper

Tabloid Suaka News Edisi XIII 2004

Tabloid Suaka News Edisi XIII 2004

Editorial

Amanat

saatnya-menguji-janjiDalam ajaran Islam, orang yang tak bisa menjaga amanat dicap sebagai golongan yang munafik. Karena itu dengan tenaga yang kami miliki tak henti-henti terus menjaganya. Apapun resikonya. Bagi kami, menjaga amanat adalah pantang dikhianati. Mengkhianati bukan sekedar urusan dosa besar dan dosa kecil. Sebab, bila orang terbiasa melakukannya, justru akan menjadi mental yang sangat sulit dirubah.

Beberapa bulan yang lalu merupakan sebuah proses yang tak bisa kami lewatkan untuk menjalaninya. Sebab saat itu kami diuji dengan anek persoalan besar dan kecil. Rasa lelah adalah hari-hari yang menghiasi perjalanan kami tak lain hanya untuk menjaga sebuah amanat saja. Lagi-lagi dalam perjalanan itu tak lepas sederet kriitik pedas, tentunya mesti kami telan sendiri. Namun itu merupakan kontribusi berharga yang sulit dibalasnya. Perjalanan memang masih panjang.

Kendati begitu, kekurangan, kehilapan dan juga ‘dosa’ bukan tak kami perbuat. Disadari atau tidak, itu mungkin ada. Namun yang jelas kepercayaan untuk mengolah kocek tak mungkin kami sia-siakan sekecil apapun pasti kami pertanggungjawabkan. Seba itu adalah resiko. Selain rangkaian terimakasih juga tak lupa kami sampaikan. Mengapa? Jelas dengan media sebanyak 14 edisi, bukanlah perkara gampang untuk mengelolanya.

Soal lain yang tetap menjadikan kami bersemangat adalah sebuah cita-cita. Kami hanya ingin semua tahu persoalan-persoalan  yang sebenarnya tengah, akan dan telah terjadi di kampus ini. Orang akan tahu apa yang dilakukannya bila ia tahu apa persoalannya. Namun tak semuanya bisa kami potret. Sebab telinga dan mata kami hanya dua pasang.

Sejak September lalu, edisi pertama mulai dikerjakan dengan segala tenaga yang kami miliki. Perencanaanpun nampaknya tak bermasalah. Kenyataan memang tak seperti di harapkan. Soalnya hanya sekian persen saja rencana itu sesuai dengan harapan. Namun kami tak putus asa untuk memperbaikinya. Memperbaiki diri, memang menajdi ‘wajib’ bagi kami.

Semua itu tentu kami lakukan dan rasakan, tak lain hanya untuk menjaga sebuah amanat. Sekali lagi bagi kami amanat memang berat. Namun demikian kami tetap harus melaksanakannya. Meski Suaka ‘belum’ bertaring dan bergigi. Hal itu, memang membutuhkan sebuah proses yang cukup lama.

Dengan terbitnya edisi yang paling bontot ini untuk mahasiswa angkatan 2003-2004 berarti janji kami telah terpenuhi. Namun begitu tentunya, sekali lagi dari rangkaian edisi yang telah kami luncurkan tak lepas dari aneka kekeliruan dan kekurangan. Tapi bagi kami semuanya adalah sebuah pelajaran berharga yang tak mungkin bisa dibeli degan rupiah. Terakhir, kami sampaikan terimakasih yang sebnayak-banyaknya dan memohon sedalam-dalamnya bila pelayanan kami belum bisa memuaskan. Yang jelas kami tak mungkin berhenti sampai disini. [Redaksi]

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas