Beberapa mahasiswa menunggu antrean panggilan dari customer service pihak yang dituju di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Gedung Al-Jamiah lantai 1, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Kamis (13/6/2024). (Foto: Nia Nur Fadillah/Suaka).
SUAKAONLINE.COM – Sistem pelayanan administrasi Al-Jamiah UIN SGD Bandung sudah tidak bisa lagi mendatangi bagian umum atau bagian terkait secara langsung. Saat ini, semua pelayanan dapat dilakukan dengan menggunakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang terletak di Gedung Al-Jamiah lantai 1, Kampus 1 UIN SGD Bandung.
Hal yang dapat diakses pada pelayanan tersebut meliputi bagian umum, akademik, kemahasiswaan, serta kerjasama dan kepegawaian. PTSP diperuntukkan bagi seluruh civitas academica UIN SGD Bandung dengan waktu operasional dari Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB. Kepala bagian umum, Edy Fuady menyampaikan bahwa PTSP diluncurkan pada 100 hari kerja Rektor Rosihon Anwar dengan tujuan peningkatan layanan publik.
“Ini sebagai upaya dalam meningkatkan layanan publik, yang mana memangkas birokrasi pelayanan dan sebagai upaya menciptakan good governance yang baik,” ujar Edy saat ditemui Suaka di ruangannya, Selasa (28/5/2024).
Edy menambahkan alur kerja PTSP dilakukan dengan pendaftar mengisi data pada komputer yang sudah disediakan, seperti nama, NIM, kebutuhan, dan bagian yang dituju. Lalu, customer service pihak yang dituju akan memanggil nama pendaftar. Jika orang yang memiliki kebutuhan sudah merasa cukup, maka proses pelayanan akan selesai. Namun jika perlu melibatkan pimpinan, maka prosesnya akan diarahkan ke pimpinan terkait.
Dalam penyebaran informasi mengenai PTSP kepada civitas academica, ia mengatakan sosialisasi baru dilakukan melalui akun Instagram resmi UIN SGD Bandung dan diinformasikan secara lisan pada setiap fakultas. “Disosialisasikan dengan akun Instagram humas UIN dan dari mulut ke mulut pada setiap fakultas-fakultas,” kata Edy.
Meskipun sudah disosialisasikan, salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi (Pebio) semester delapan, Rephiany yang sedang mengajukan pembuatan slip Uang Kuliah Tunggal (UKT) terakhir baru mengetahui PTSP. Dirinya merasa kebingungan mengenai alur pelayanan karena tidak ada yang mengarahkan. “Jadi kurang ada yang ngarahin gitu. Kurang ada yang ngarahin, jadi kayak kebingungan harus ke mana, terus harus ngisinya ngisi apa,” keluhnya, Jumat (31/5/2024).
Karena hal tersebut, Rephiany mengharapkan adanya petunjuk yang bisa membantu mengakses pendaftaran PTSP. “Sebenarnya sistemnya sudah baik, semoga ke depannya tuh kayak ada petunjuknya harus kayak gimana-gimananya, biar mahasiswa itu apalagi kayak saya yang baru pertama kali datang ke sini tuh gak bingung gitu harus kayak gimana,” ucap Rephiany yang diwawancara usai mendatanngi PTSP.
Di samping itu, ia menyampaikan bahwa PTSP memberikan kemudahan dengan adanya antrean untuk mengajukan pelayanan. Sejalan dengan yang disampaikan Rephiany, mahasiswa Jurusan Pebio semester delapan, Tazkiya Husna Amila turut memberikan pendapatnya mengenai alur kerja PTSP yang dinilai tertib. Namun, dirinya mengaku lebih mudah dengan pelayanan langsung ke pihak terkait ataupun bagian umum. “Kalau mudah mungkin lebih mudah yang biasa (langsung ke bagian umum -red), tetapi dengan pakai PTSP lebih tertib dan teratur,” tutur Tazkiya, Rabu (5/6/2024).
Reporter: Anis Marselina/Suaka
Redaktur: Nia Nur Fadillah/Suaka