Oleh Salamet Muntsani
YANG TERCERCAH
Setelah lama
Berjalan aku di gurun waktu
Bumi terasa gersang tanpa airmata langit
Pasir beterbangan
Bersama geliat kabut kehidupan
Di hati beribu tanya dari entah
Aku sujud pada lembar kosong absurditas
Jemari adalah ranting kering pohon mati
Tak mampu melukis warna dan nyala hati
Wajahku kerut kusut memancar pilu
Kaku bulan di depan malam
Mencemburui sunyi dan getir kata!
Aku terlempar dalam sampah busuk
Menunggu penyuling doa dan kutuk
Ini bukan cerita
Hanya ulasan ketakpastian belaka
Kaki tak mampu tendang batu jalan
-Aku tak tahu di balik itu-
AYATMU MELUKA
Jiwaku membawa nyeri
Tatap cinta habis maknanya
Aku lunglai
Memucat ketiadaanku!
KARENA RINDU
Di hamparan waktu kita bersedekap
Mengusung keranda dzikir dalam sajak
Airmata menjeritkan cinta
Keluh jiwa melepas gerah nafas
Kekasih,
Lewat waktu kujeput kosong untukMu
Lewat tarian sajak kubuka jendela hatiku
Kita terus menggemakan dzikir
hanya karena rindu saja!