Kampusiana

Ano Bantah PBAK dipegang Birokrasi

Mahasiswa baru Fakultas Adab dan Humaniora tahun ajaran 2017/2018 tengah mengikuti Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) di Aula Anwar Musadad, Kamis (24/8/2017). Hari kedua ini, mahasiswa baru diisi oleh materi-materi pengenalan fakultas dan jurusan di tempat-tempat yang berbeda. (Rafi Fachmi/ Suaka)

 

SUAKAONLINE.COM – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) terus menimbulkan polemik, kepanitiaan antara pihak birokrasi dan mahasiswa tidak berjalan harmonis, malah pihak panitia dari mahasiswa mengklaim PBAK dipegang penuh oleh pihak birokrasi tanpa ada campur tangan pihak mahasiswa. Namun ketua bidang kemahasiswaan, Ano Sutisno membantah bahwa PBAK tidak melibatkan panitia dari mahasiswa.

Ketika ditemui di ruang kerjanya pada kamis (24/8/2017), Ano Sutrisno membenarkan bahwa mahasiswa terlibat menjadi panitia dalam gelaran PBAK dan adanya tuntutan mahasiswa yang salah satunya menanyakan perihal Surat Keputusan (SK) panitia yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Ano menjelaskan bahwa ada miss komunikasi. “Jadi seluruh panitia, mau dari birokrasi maupun mahasiswa itu seharusnya kumpul pada tanggal 2 Agustus akan tetapi yang datang hanya dari pihak birokrasi saja, dari pihak mahasiswa tidak ikut hadir, sedangkan pertemuan kedua itu tanggal 16 Agustus, dan pihak mahasiswa dan birokrasi datang pada pertemuan kedua. Jadi ya SK nya sesuai pertemuan pertama,” ujarnya

Ano menegaskan bahwa panitia PBAK hanya dari pihak birokrasi dan mahasiswa, tidak ada yang lain, sedangkan kabar bahwa polisi, satpam dan office boy yang menjadi panitia itu tidak benar, “Mereka (polisi, satpam & office boy) tidak masuk kedalam panitia tapi sifatnya hanya penunjang saja, buat pengamanan acara PBAK,” terangnya.

PBAK melibatkan Office Boy 100 orang dan Satpam 50 orang sebagai penunjang keamanan saja. Ano beralasan tidak memasukan Office Boy dan Satpam kedalam kepanitiaan karena mereka menandatangani kontrak kerja di UIN SGD Bandung dan tidak semestinya masuk ke dalam kepanitiaan PBAK.

Disinggung mengenai keberadaan Polisi, Ano mengatakan bahwa ada 30 polisi yang berada di UIN SGD Bandung yang bertugas untuk mengamankan objek vital di kampus, dia menganologikan sebagai mana ada hajat saja. “Ya seperti hajat yang membutuhkan keamanan saja, PBAK juga seperti itu,” tegasnya

Belum rampungnya Sema Universitas pun menjadi keluhan bagi Ano Sutrisno, menurutnya PBAK ini seharusnya menjadi kinerja pertama Sema-U tapi karena Sema-U masih Musti jadi diambil alih oleh birokrasi, Ano pun sabar menanti susunan kepanitian Sema-U dan Dema-U terbentuk dan siap untuk melantiknya apabila dia masih menjabat sebagai Ketua Bidang Kemahasiswaan.

Reporter : Muhamad Emiriza

Redaktur : Dadan M. Ridwan

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas