Malam masih kecambah
Samar suara mulai lelah
Menunggu malam mulai rindang
Cahaya-cahaya dinyalakan
Kumandang dihentikan
Halaman dicumbui sunyi
Lengang dari bayang orang
Malam mulai bercabang
Ada senyum di bibir jendela
Candai angin yang sedaritadi gelisah
Anginpun menelanjanginya
Gigil menjalarinya
Malam semakin tinggi berdaun
Ada asa mengapai-gapai cinta di kejauhan sana
Menitip-nitipkan sapa pada udara
Lirih panjatkan cinta tanpa suara
Malam berpucuk, dedaun rapat menumpuk
Gelisah semakin meluap di atap sebuah rumah
Menunggu diucap satu-dua lampah
Malam di ufuk senjanya
Daunan meranggas
Ada cinta bertengger di bingkai jendela
Uap udara sampaikan kata mengembun di kaca terbawa angin
Gelisahpun terlelap di rindang malam yang mulai meranggas
Musim semi menyeret induk lembayung dari peraduan
Malam kian purna di ufuk senjanya
Pagi terbangun
Malam membeku tidur berselimut salju
2011-11-25
Syihabul Furqon, Mahasiswa Aqidah Filsafat Bergiat di Verstehn Community.