Puisi

Dibalik Otoritermu

Moh. Riza Pahlevi

Jari tengah teracung perkenalkan diri

Pelupuk mataku tak pernah biru saat memandangmu

Sering kali air liurmu mengucur

Najis, bagiku jika aku tadahi

Kau bangunkan identitas kosong

Tak ada gairah untuk puja dirimu

Kenapa harus telanjang di belakang muka kita?

Kami butuh keterbukaanmu

Jangan biarkan sajak ini sentuh dirimu

Jika tidak, darah akan mengalir di tubuhmu

Telunjuk tanganmu kau jadikan senjata

Kami tertunduk jika melihatnya

Laksana, api yang akan bakarkan diri

Andaikan kau pegang tangan kami, tak akan begini!

Duduk bersama ditempat perasingan

Semua dibawah dan sama rata

Tak ada dengki atau iri

Kami rindu kamu yang dulu

Karena kursimu, kamu gudah?

Luapkan saja, pada sajak-sajak ini

Seperti halnya dulu!

Jilat telapak kaki kami

Maka akan kami maafkan

Dan sekarang sajak pun ikut bicara

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas