SUAKAONLINE.COM — Ahsanuddin, ketua Balai Pengobatan atau Poliklinik UIN SGD Bandung menjelaskan, bahwa gedung Student Center (SC) kurang strategis untuk dijadikan sebagai Poliklinik. “Mahasiswa saja jarang ke sini (Gedung Aljamiah). Inikan di depan , apalagi di sana,” katanya ketika ditemui di Poliklinik.
Hal senada dilontarkan Yeni, salah satu dokter umum yang bertugas di Poliklinik. Ia juga berpendapat bahwa Poliklinik harus berada di tempat yang mudah diakses. “Yang namanya pelayanan umum harusnya sih bisa diaksesnya cepet, mudah,” jelas Yeni. Ia menambahkan jika Poliklinik di depan, maka semakin mudah diakses orang.
Ahsanuddin juga menjelaskan bahwa Poliklinik belum memiliki rencana untuk pindah ke SC. Selain karena tempatnya kurang strategis, tapi juga untuk kemajuan dari Poliklinik UIN sendiri.
“Ini bukan sekadar lembaga pelayanan masyarakat akademik UIN, tapi kedepannya ini akan sampai pelayanan yang berorganisir profit. Kalau berorganisir profit makanya tempatnya harus strategis,” tutur Ahsanuddin.
Karena alasan tersebut, Ahsanuddin menyarankan pada Rektor untuk menyediakan tempat strategis bagi Poliklinik, setidaknya berada di depan. Supaya civitas akademik mudah mengaksesnya. “Rencananya gudang ini akan dibongkar menjadi gedung yang representatif. Yang bisa dijangkau oleh orang UIN tapi juga orang diluar UIN,” tuturnya.
Ahsan berharapan bahwa ke depannya Poliklinik ini akan semakin berkembang menjadi rumah sakit terbagus di seluruh UIN di Indonesia. Tapi Poliklinik akan tetap ada.
Reporter : Imas Eka Nurfadilah/Magang
Redaktur : Adi Permana