Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono tengah menyampaikan pidato khususnya pada pada konferensi Internasional yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan The PerthUSAsia Centre, Sabtu (14/5/2016) di XII Ballroom Djakarta Theater, Jakarta. Di akhir pidatonya Susilo berharap pada presiden Republik Indonesia Joko Widodo mampu mencapai targetnya mengembangkan perekonomian Indonesia. (Ayu Kartika/ Magang)
SUAKAONLINE.COM, Jakarta, — Presiden keenam Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan harapannya pada presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar mampu mencapai targetnya mengembangkan perekonomian Indonesia. Khususnya permasalahan dan tantangan sektor agrikultur Indonesia.
“We are hope, President Joko Widodo, my succesor will successed and achiving those targets,” ujarnya di akhir pidato pada konferensi internasional yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan The PerthUSAsia Centre, Sabtu (14/5/2016) di XII Ballroom Djakarta Theater, Jakarta.
Dalam pidato khususnya itu SBY menyampaikan permasalahan dan tantangan sektor agrikultur di wilayah Indonesia-Pasifik. Hal itu menjadikan sebuah persoalan terhadap para konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, terlebih di tengah melonjaknya populasi penduduk saat ini.
Lewat akun twitternya (@SBYudhoyono) SBY mengatakan, “SBY berbagi pandangan & strategi dalam masalah pangan dunia dengan melihat sisi global maupun regional yang sedang terjadi saat ini.”
Pendiri FPCI sekaligus Juru Bicara Kepresidenan tahun 2004-2010, Dino Patti Djalal, mengungkapkan rasa terimakasihnya pada Susilo yang mau menghadiri konferensi ini, padahal SBY baru saja tiba dari New York, Amerika.
“Apresiasi yang tinggi kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang rela menghadiri konferensi ini padahal baru saja ia pulang dari New York,” terangnya saat menjadi moderator diskusi panel Investment Srategies.
Konferensi yang mengangkat tema Feeding the Zone ini diikuti oleh para pemuda dan Duta Besar dari berbagai negara, seperti Jepang, Australia, Colombia, dan Indonesia.
Reporter: Ayu Kartika/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi
