Lintas Kampus

PRMB Gelar Aksi Multi Krisis Era Jokowi

Koordinator PRMB, Ilyasa berorasi terkait multi krisis pemerintahan Jokowi, di Depan Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (1/4/2022). (Foto: Yopi Muharam)

SUAKAONLINE.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dengan Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) melakukan aksi perihal multi krisis era Jokowi, di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Jumat (1/4/2022). Aksi demonstrasi ini ditujukan agar pemerintah Presiden Indonesia, Joko Widodo untuk segera menghentikan wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan tiga periode.

Koordinator aksi PRMB, Ilyasa Husni mengatakan pembahasan terkait aksi ini sudah diperkirakannya sejak tahun 2018. Menurutnya pemerintahan direzim Jokowi ingin menciptakan sebuah warisan kepentingan oligarki dan perpanjangan kekuasaan yang merubah konstitusi.

“Pemerintah ingin menciptakan dua hal, pertama menciptakan legacy (warisan) bagaimana kepentingan warisan terus berjalan walaupun tidak dipegang oleh Jokowi. Kedua, ingin mempertahankan kekuasaan, karena banyak sekali pembangunan dan kekuasaan di Indonesia jadi dia (pemerintah -Red) mengubah UU termasuk UUD,” ujarnya, Jumat (1/4/2022).

Selanjutnya ia mengatakan bahwa upaya yang dilakukan dipemerintahan Jokowi merupakan sebuah pembangkangan terhadap konstitusi dan pengebirian demokrasi. “Presiden dan legislatif bisa bermain sangat cepat. Di mana pemerintah membuka karpet merah (bagi -Red) investor atau kapitalisasi tetap berada di Indonesia dengan memperpanjang kekuasaan,” lanjutnya.

Selain itu, ia membahas terkait harga kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk minyak, tetapi pemerintah malah mengimpor minyak dari negara lain, sehingga pemerintah dianggap memilih konsep jenis asing.

“Sebenarnya kita mampu kok untuk berbicara tentang pangan dan bahan bakar, tapi kenapa malah dibuat tidak berdaulat energi di negara kita sendiri. Ataupun tidak di fokuskan untuk kebutuhan negara kita sendiri. Kita lihat ini skema yang pernah dulu dilakukan, pemerintah membuat masyarakat ketergantungan produk pemerintah,” jelasnya.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEMBI) Bandung, Putra mengatakan aksi ini diawali dengan long march dari Monumen Perjuangan, sampai Gedung Sate, selanjutnya berjalan lagi sampai Jalan Dago. Adapun tujuannya adalah supaya masyarakat tahu akan krisis yang sedang dialami dipemerintahan Jokowi.

Ia pun berharap agar tuntutan-tuntutan yang diperjuangkan tidak hanya sekadar dibacakan, tetapi segera direalisasikan oleh pemerintah. “Poin-poin yang sudah dibangun dan di buat lewat survey rakyat, untuk harap di dengar. Bukan hanya bacaan yang di simpan tetapi bacaan yang di realisasikan,” tutupnya.

Reporter : Ucha Mutiara Anggela/Magang dan Mohamad Akmal Albari/Magang

Redaktur : Yopi Muharam/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas